Pernyataan Terbaru Muhadjir soal Pesantren Shiddiqiyyah Jombang, Sebut Nama Presiden Jokowi

Pernyataan Terbaru Muhadjir soal Pesantren Shiddiqiyyah Jombang, Sebut Nama Presiden Jokowi
Menko PMK Muhadjir Effendy yang saat ini ditunjuk sebagai menteri agama ad interim menjelaskan mengenai Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Jombang. Foto: Humas Kemenko PMK

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi perhatian terhadap Pondok Pesantren Majma’al Bahrain Shiddiqiyyah Desa Losari, Ploso, Jombang, Jatim. 

Ponpes Shiddiqiyyah dipimpin Kiai Muchtar Mu’thi, ayah Mochamad Subchi Azal Tsani (MSAT), yang akrab dipanggil Mas Bechi, tersangka kasus pencabulan terhadap santriwati.

Buntut kasus tersebut, Kementerian Agama mencabut izin operasional Pesantren Shiddiqiyyah.

Kabar terbaru, pada Senin (11/7), Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy yang menjadi menteri agama ad interim, membatalkan pencabutan izin tersebut.

Nah, Muhadjir Effendy mengungkapkan pembatalan pencabutan izin operasional Pesantren Shiddiqiyyah setelah dirinya mendapat arahan Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi meminta agar keputusan yang diambil harus melihat dampaknya terhadap ribuan santri. Jangan sampai para santri dirugikan.

Itu sebabnya, Kemenag memutuskan untuk membatalkan pencabutan izin operasional Pesantren Shiddiqiyyah.

"Saya tentu saja akan mengambil keputusan pasti meminta arahan presiden, apalagi saya cuma ad interim kan," kata Menko Muhadjir di Jakarta, Selasa (12/7).

Berikut ini pernyataan terbaru Muhadjir Effendy terkait nasib Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Jombang, Jatim. Ternyata ada peran Presiden Jokowi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News