Pernyataan Terbaru Pemerintah Setelah Merestui Jakarta Menerapkan PSBB
jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyebutkan, pemerintah pusat telah memberi restu bagi DKI Jakarta untuk menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Pasalnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto telah menandatangani surat permohonan yang diajukan DKI Jakarta untuk PSBB.
"Menkes menyetujui PSBB di Ibu kota. Artinya ini adalah upaya berskala besar terkait untuk bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah dari rumah," ucap Yuri dalam keterangan resminya di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Selasa (7/4).
Yuri mengklaim, daerah mendapatkan banyak sisi positif setelah bisa menerapkan PSBB. Terutama, pada sisi mencegah perkumpulan orang yang rentan terhadap penularan virus corona (Covid-19).
"Akan banyak yang bisa didapatkan terkait PSBB, di antaranya mencegah terjadinya berkumpulnya orang. Baik dalam konteks berkumpul karena alasan kesenian, budaya, dan olahraga," lanjut dia.
Yuri berharap, penerapan PSBB tidak dimaknai keliru oleh publik. Pemerintah pusat berniat menekan penularan corona, sehingga memperbolehkan sebuah daerah menerapkan PSBB.
"Keputusan ini ditujukan untuk melindungi dari kemungkinan terjadinya penularan. Oleh karena itu, mari semua untuk memutus rantai penularan dengan cara tidak melakukan mobilitas sosial apabila tidak dibutuhkan," ucap dia. (mg10/jpnn)
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyebutkan, pemerintah pusat telah memberi restu bagi DKI Jakarta untuk menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- DPRD Usulkan Nama Pj Gubernur, Heru Budi Terhempas
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19