Pernyataan Terbaru Pendeta Saifuddin soal Aksi Irjen Napoleon Menghajar Kece, Tajam
jpnn.com, JAKARTA - Pendeta Saifuddin Ibrahim menanggapi penjelasan Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi yang menyebut Irjen Napoleon Bonaparte memukul Muhammad Kace karena ingin menunjukkan bahwa dia yang berkuasa di rutan Bareskrim.
Kerabat Muhammad Kece itu mengatakan dirinya tidak mempermasalahkan jika bekas Kadiv Hubinter Polri tersebut ingin menunjukkan kekuasaan sebagai preman.
Masalahnya, Irjen Napoleon masih merupakan perwira Polri sehingga perbuatannya itu merusak dan menjatuhkan nama baiknya.
"Dia (Napoleon, red) menunjukkan kekuasaanya sebagai preman boleh, saya setuju. Tetapi kalau dia seorang perwira, seorang kesatria tidak akan melakukan hal yang merusak dan menjatuhkan nama baik," kata Saifuddin saat dihubuni JPNN.com, Kamis (30/9) malam.
Pendeta Saifuddin menilai tindakan Irjen Napoleon melumuri wajah YouTuber kontroversial itu dengan kotoran manusia merupakan pelanggaran hak asasi manusia.
"Itu adalah tindakan pelanggaran hak asasi manusia sudah akut dan sangat memalukan dan sangat merusak nama bangsa Indonesia," kata Saifuddin Ibrahim.
Irjen Napoleon Bonaparte bersama empat orang lain ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan terhadap Muhammad Kece.
Dirtipidum Bareskrim Brigjen Andi Rian Djajadi mengatakan dari hasil pemeriksaan diketahui Irjen Napoleon memukul Kece sebanyak dua kali di dalam Rutan Bareskrim Polri.
Pendeta Saifuddin Ibrahim menanggapi aksi Irjen Napoleon Bonaparte menghajar Muhammad Kece sebanyak dua kali, keras.
- Kasus Ustaz Dianiaya Gegara Ceramah soal Korupsi, Sahroni: Mencurigakan!
- 8 Pelaku Culik dan Aniaya Fadil, Ini Ternyata Sebabnya
- Kasus Penganiayaan Dokter Koas, Polisi Kloning HP Tersangka
- Polisi Pelaku Penganiayaan Wanita di Cirebon Belum Dipecat
- Anggota Polda Jabar jadi Pelaku Penganiayaan Wanita di Cirebon, Propam Bergerak
- Kapolsek Dicopot setelah Viral 3 Oknum Polisi Aniaya Warga