Perokok Berisiko Tinggi Tertulari Virus Corona
Sampai saat ini masih belum diketahui apakah mantan perokok memiliki risiko lebih tinggi terkena COVID-19 dibandingkan mereka yang sama sekali belum pernah merokok.
Orang yang sampat saat ini merokok memang berisiko tinggi menderita infeksi paru-paru. Namun, organ pernapasan ini dapat sembuh ketika seseorang berhenti merokok. Belum diketahui berapa waktu yang dibutuhkan untuk mengurangi risikonya agar sama dengan mereka yang belum pernah merokok.
Walaupun demikian, mantan perokok mungkin mempunyai risiko lebih rendah terhadap komplikasi yang cukup parah ketika terinfeksi. Maka itu, sangat dianjurkan untuk berhenti merokok dari sekarang untuk mengembalikan fungsi paru-paru menjadi lebih sehat dan mengurangi risiko pneumonia serta bronkitis.(HelloSehat)
Sebenarnya, ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa perokok cenderung memiliki risiko terkena dampak yang parah ketika terinfeksi COVID-19.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Bea Cukai-BNN Gagalkan Penyelundupan 19,8 Kg Sabu-Sabu di Teluk Palu, 3 Orang Diamankan
- Peredaran Rokok Ilegal Meroket, Pemerintah Harus Segera Bertindak
- Pakar Sebut Penyebab Kemandulan Bukan Galon Polikarbonat
- Kanwil Bea Cukai Jatim I Musnahkan Rokok & Miras Ilegal Senilai Miliaran, Tuh Lihat!
- Penundaan Kenaikan Cukai Rokok Dinilai Mengancam Kesehatan Masyarakat