Perokok Usia 10-14 Dideteksi 400 Ribu Jiwa Lebih
Rabu, 02 Juni 2010 – 20:41 WIB
JAKARTA - Penikmat rokok yang berusia 10-14 tahun di Indonesia mencapai angka 426 ribu perokok. Hal tersebut dikemukakan oleh Abdillah Ahsan MSE, peneliti lembaga demografi UI, yang menjadi ahli dalam sidang lanjutan perkara UU 36/2009 tentang Kesehatan Pasal 113, yang dimohonkan oleh pemilik kebun tembakau HM Bambang Soekarno. Padahal menurutnya, data tersebut merupakan data tahun 2007. "Ini yang seharusnya dilindungi. Karena mereka itu akan sakit pada usia 25 tahun," katanya di depan Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) yang diketuai Ahmad Sodiki, Rabu (2/6).
Menurut Abdillah, fakta bahwa tembakau sebagai komponen utama rokok mengandung zat adiktif, secara statistik dapat dibuktikan. Pada tahun 2001 menurutnya, terdapat 45 juta perokok. Lalu pada tahun 2004 ada 53 juta perokok, dan terakhir pada tahun 2007 terdapat 65 juta perokok di Indonesia. "Berhenti merokok memang susah," katanya.
Dari data statistik pula, menurut Abdillah, pada tahun 1995 jumlah perempuan yang merokok hanya berkisar 1,7 persen. Namun, pada 2007 meningkat dua kali lipat menjadi 5,2 persen. Sementara, perokok pemula usia 15-19 tahun juga mengalami peningkatan, yakni dari 7 persen menjadi 18,8 persen.
Sementara menurut ahli lainnya, DR Widyastuti Soeroyo MSc, dengan angka perokok yang mencapai 65 juta, Indonesia kini berada pada tiga besar negara pengkonsumsi rokok dunia. Di mana menurutnya, secara total terdapat 1,3 miliar perokok di seluruh dunia. "(Jadi) Indonesia menempati posisi tiga besar," tuturnya, sambil menambahkan bahwa jika dipersentasekan, maka 78 persen perokok pemula adalah para pemuda dengan usia kurang dari 19 tahun.
JAKARTA - Penikmat rokok yang berusia 10-14 tahun di Indonesia mencapai angka 426 ribu perokok. Hal tersebut dikemukakan oleh Abdillah Ahsan MSE,
BERITA TERKAIT
- Menteri Hukum Lantik Widodo Jadi Dirjen AHU, Tekankan Supremasi Hukum yang Transparan
- Mendes Yandri dan Mensos Gus Ipul Teken MoU, Siap Berkolaborasi Entaskan Kemiskinan
- Trisya Suherman: Lukisan Go Green Taruparwa Bisa jadi Penyemangat Para CEO
- Seniman Papua Bawa Pesan Ekologis di Jakarta Biennale 2024
- Masih Terima Endorsement Meski Sudah Jadi Pejabat Negara, Raffi Ahmad: Kan Enggak Ada Larangannya
- Anak Muda Indonesia Pendiri Desa Bumi Jadi Pembicara di Diskusi PBB