Perpanjangan PPKM Seminggu Sekali Bikin Rakyat Galau, Bingung
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Netty Prasetiyani meminta pemerintah berani menentukan sikap atas pembatasan terukur.
Dia menyebut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang diperpanjang mingguan membuat rakyat bingung.
"Penentuan kebijakan PPKM dalam masa satu minggu hanya membuat rakyat galau dan bingung karena tidak tahu sampai kapan kondisi membaik," ungkap Netty dalam siaran persnya, Selasa (10/8).
Dia menambahkan pemerintah seharusnya berani dan tegas menetapkan target waktu pengendalian pandemi hingga situasi membaik.
Menurut Netty, pemerintah sebagai pengelola negara seharusnya mampu mengoptimalkan semua sumber daya di bawah otoritasnya untuk berani menyebutkan kapan situasi membaik sehingga bisa memberikan rasa aman dan harapan pada rakyat.
"Yakinkan masyarakat bahwa dengan strategi dan upaya yang dilakukan pemerintah maka dalam waktu tiga bulan ke depan, misalnya, kondisi akan membaik dan PPKM level 3-4 bisa dihentikan," ujarnya.
Jika pemerintah tidak mampu membangun rasa aman dan harapan pada rakyat akan membaiknya situasi, maka jangan salahkan rakyat jika PPKM diperpanjang, tetapi rakyat malah abai dan tidak peduli.
Menurut Netty, mayoritas indikator kesehatan saat ini menunjukkan bahwa PPKM Level 3-4 belum optimal dalam mengendalikan kasus Covid-19 di berbagai daerah.
Anggota Komisi IX DPR Netty Prasetiyani menilai pemerintah tak bisa bersikap karena memperpanjang PPKM seminggu sekali.
- Akademisi UI Terbitkan Buku Evaluasi Efektivitas PPKM dalam Penanganan Pandemi Covid-19
- Kasus Covid-19 Meningkat, Pj Gubernur Jateng Imbau Masyarakat Menjaga Pola Hidup Sehat
- BPOM Diminta Edukasi Pelaku UMKM selaku Ujung Tombak Keamanan Pangan
- PPKM Dicabut, Jadi Momentum Kebangkitan Industri Wisata di Indonesia
- Kepuasan Publik kepada Jokowi Januari 2023, Sebegini Angkanya
- Di Acara Imlek, Jokowi Ungkap Alasan Mengapa Tidak Lockdown, Lalu Bahas Rekening Orang