Perpeksi: Penggunaan QRIS Perlu Disosialisasikan di Kalangan Pengusaha Kelontong
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Perkumpulan Pengusaha Kelontong Seluruh Indonesia (Perpeksi) Wahid dan praktisi teknologi digital sekaligus Direktur Utama PT Trans Digital Cemerlang (TDC) Indra mendorong penggunaan transaksi digital, QRIS, di pedagang kelontong.
Wahid melihat penggunaan QRIS mempermudah pengusaha kelontong untuk bertransaksi. Karena itu, diharapkan penggunaan QRIS semakin meningkat di kalangan masyarakat.
"Pakai QRIS tidak perlu lagi cari kembalian buat pembeli. Karena nominalnya akan sesuai dengan yang dibelanjakan," ujar Wahid saat dihubungi.
Hanya saja, masih ada PR bagi pemerintah. Menurut Wahid, perlu adanya sosialisasi dan edukasi bagi para pelaku usaha kelontong.
Saat ini, masih banyak yang belum memahami penggunaan QRIS.
"Memang pemilik toko toko kecil, UMKM, perlu edukasi lebih. Karena memang banyak belum memahami bagaimana pakai QRIS," tutur Wahid.
Wahid mencontohkan, anggotanya sempat mencoba menggunakan QRIS, tapi ternyata salah mengunduh QRIS dan tidak bisa digunakan.
Cara penggunaan ini, menurut Wahid, banyak belum dipahami oleh para pelaku usaha kelontong.
Perlu ada sosialisasi dan edukasi bagi para pelaku usaha kelontong. Pasalnya, masih banyak yang belum memahami penggunaan QRIS
- Kemenkeu Buka Suara, Soal Transaksi Uang Elektronik dan Qris Kena PPN 12 Persen
- Asosiasi Logistik dan Forwarder Nilai QRIS Bantu Pendataan Transaksi
- Akumandiri Dorong Sosialisasi QRIS Mendetail untuk UMKM
- Digitalisasi Transaksi Bikin Pencatatan Lebih Presisi, Permudah Pengajuan Kredit
- QRIS Bantu Transaksi Lebih Aman, Ekosistem Perlu Diperkuat
- Netzme Luncurkan Sentra QRIS UMKM di Surakarta