Perpeksi: Penggunaan QRIS Perlu Disosialisasikan di Kalangan Pengusaha Kelontong
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Perkumpulan Pengusaha Kelontong Seluruh Indonesia (Perpeksi) Wahid dan praktisi teknologi digital sekaligus Direktur Utama PT Trans Digital Cemerlang (TDC) Indra mendorong penggunaan transaksi digital, QRIS, di pedagang kelontong.
Wahid melihat penggunaan QRIS mempermudah pengusaha kelontong untuk bertransaksi. Karena itu, diharapkan penggunaan QRIS semakin meningkat di kalangan masyarakat.
"Pakai QRIS tidak perlu lagi cari kembalian buat pembeli. Karena nominalnya akan sesuai dengan yang dibelanjakan," ujar Wahid saat dihubungi.
Hanya saja, masih ada PR bagi pemerintah. Menurut Wahid, perlu adanya sosialisasi dan edukasi bagi para pelaku usaha kelontong.
Saat ini, masih banyak yang belum memahami penggunaan QRIS.
"Memang pemilik toko toko kecil, UMKM, perlu edukasi lebih. Karena memang banyak belum memahami bagaimana pakai QRIS," tutur Wahid.
Wahid mencontohkan, anggotanya sempat mencoba menggunakan QRIS, tapi ternyata salah mengunduh QRIS dan tidak bisa digunakan.
Cara penggunaan ini, menurut Wahid, banyak belum dipahami oleh para pelaku usaha kelontong.
Perlu ada sosialisasi dan edukasi bagi para pelaku usaha kelontong. Pasalnya, masih banyak yang belum memahami penggunaan QRIS
- Mulai 1 Oktober, Palembang Indah Mall Terapkan Pembayaran Parkir Nontunai
- Organda dan Pengusaha Digital Dorong Penggunaan QRIS di Transportasi Publik Jakarta
- KADIN & Perusahaan Teknologi Sepakat: Literasi dan Internet Kunci Pengembangan QRIS
- APINDO DKI dan Perusahaan Teknologi Sepakat: Digitalisasi Harus Terus Didorong
- Pekan QRIS di Palembang Capai 677 Transaksi Selama Tiga Hari
- AGI dan Perusahaan Digital Sepakat Dampak Positif QRIS Bagi Industri Game