Perppu Ciptaker Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
jpnn.com, JAKARTA - Akademisi ekonomi Jaka Aminata dari Universitas Diponegoro berpendapat bahwa penerbitan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja memiliki esensi untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja.
“Esensi dari penerbitan Perppu Cipta Kerja kan untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja, hal itu diatur dalam upah minimum, jam kerja yang proporsional, hingga jatah cuti yang memadai,” ujar Jaka saat dihubungi wartawan, Selasa (3/1).
Sebelumnya, masyarakat pekerja sempat mempertanyakan hak cuti yang diatur dalam Perppu Cipta Kerja yang dianggap akan merenggut jatah cuti.
Menanggapi hal tersebut, Jaka menyampaikan bahwa Perppu Cipta Kerja sudah mengatur jatah cuti pekerja dengan proporsional.
“Penyediaan jatah cuti kan tujuannya agar pekerja bisa menikmati hidup serta beristirahat, dan hal itu sudah diakomodasi oleh pemerintah dalam Perppu Cipta Kerja,”
Jaka menambahkan, jatah cuti bagi pekerja yang sudah bekerja selama satu tahun adalah dua belas hari.
“Jatah cuti tahunan selama dua belas hari tentu cukup ya, dan itu bukti bahwa pemerintah memperhatikan aspek well-being bagi para pekerja,” papar Jaka.
Selain itu, Jaka mengingatkan agar masyarakat tetap mengawal proses pelaksanaan Perppu Cipta Kerja jika kemudian hari sudah berjalan.
Sebelumnya, masyarakat pekerja sempat mempertanyakan hak cuti yang diatur dalam Perppu Cipta Kerja yang dianggap akan merenggut jatah cuti
- Kemnaker Meyakini UU KIA Dukung Peningkatan Perlindungan dan Kesejahteraan Pekerja
- Komunitas PERTIWI Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan & Kesejahteraan Holistik Pekerja Pertamina
- Jubir Anies Serukan Pilih Capres Pro-Buruh dan Jauhi Partai Pendukung Ciptaker
- Lantik 8 Pejabat Tinggi Pratama Kemnaker, Menaker: Saya Percaya Saudara Punya Integritas
- Massa Buruh Penuhi Gedung MK Ingin Dengar Keterangan Presiden Soal Perppu Ciptaker
- Perppu Cipta Kerja Resmi Disahkan Sebagai UU, YLBHI: Melanggar Konstitusi