Pers Kuat, Priyo Bangga
Sabtu, 19 November 2011 – 21:28 WIB
"Pers sudah berubah, dulu dipandang sebelah mata. Dulu alat kekuasaan. Kalau kritis berujung pada pembredelan. Sekarang tidak mungkin itu akan terjadi," tambahnya.
Priyo menambahkan, pers yang bebas itu, tergantung sekarang teman-teman media yang menerjemahkan dan pertanggungjawabkan kepada publik dan Tuhan YME atas kewenangan tak terbatas dan terbendung ini. "Tidak ada kekuatan lain. Kembali kepada pertanggungjawaban publik dan kepada Yang Maha Pengampun. Itu saja," katanya.
Dia dilaporkan Sekjen DPR sedikitnya ada 200 wartawan bertugas di DPR. Priyo tidak tahu berapa wartawan bertugas di Istana Negara. "Begitu juga berapa yang ada di Mahkamah Konstitusi yang megahnya pak Mahfud MD (berkantor) itu dengan ukiran model Perancis, tapi pers tidak pernah berani mengkritiknya, hanya berani dengan DPR," katanya.
Sekjen DPR RI dalam sambutannya mengatakan, gathering itu diikuti sekitar 125 wartawan yang sehari-hari bertugas meliput di parlemen. "Kita berharap hubungan semakin baik ke depan," ungkap Nining. Malam nanti, akan digelar diskusi yang pembicaranya adalah Ketua Komisi Pengaduan Masyarakat dan Penegakan Etika Dewan Pers, Agus Sudibyo dengan tema 'Penegakan Kode Etik Jurnalistik dalam Menunjang Profesionalisme Wartawan'. (boy/jpnn)
CISARUA -- Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso, mengaku bangga dengan kebebasan pers di era reformasi sekarang ini. "Sekarang puncak prestasi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Saat Anggota Reserse Memberikan Penyuluhan ke Ratusan Jemaat Gereja, Lihat
- Pakar Minta KPPU Lebih Jeli Selesaikan Aduan Terkait RPM
- Atasi Kemacetan di Jakarta, Pramono Anung Bakal Sediakan Transjabodetabek
- Pascakecelakaan Maut, Kapolres Boyolali AKBP Muhammad Yoga Meninggal Dunia di RS Telogorejo Semarang
- Sst, KPK Gelar OTT di Kalsel, Siapa yang Diangkut?
- Ditjen HAM Dorong Peran Satpol PP Dalam Menjaga Ketertiban Daerah.