Pers tak Boleh Lupakan Berita Bencana di Tahun Politik
jpnn.com - BENGKULU - Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) ke-68 berlangsung tidak hanya di tengah situasi politik yang memanas jelang pemilihan umum (Pemilu), tapi juga di tengah keprihatinan atas musibah yang melanda sebagian wilayah di Indonesia.
Pernyataan ini disampaikan Ketua Dewan Pers, Bagir Manan dalam acara puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) ke-68 tahun 2014 di Benteng Marlborough, Bengkulu, Minggu (9/2). Atas nama insan pers, Bagir lantas menyampaikan rasa duka mendalam terhadap sejumlah korban yang ditimpa musibah, seperti korban erupsi Gunung Sinabung, korban banjir bandang Manado dan DKI Jakarta.
'Terima kasih untuk pers dan media yang telah mengabarkan kepada masyarakat atas musibah yang dialami oleh bangsa,” ungkap Bagir.
Lebih lanjut ia meminta kepada insan pers agar fokus terhadap tahun politik tidak serta-merta mengesampingkan pemberitaan musibah bencana. Pers, lanjutnya, tidak boleh tenggelam dalam permainan politik.
"Hal ini menjadi pelajaran bahwa betapun menarik politik yang segera terjadi, pers tidak lupa hakikat dan peran sosial dan kehadirannya sebagai lembaga publik,” kata Bagir.
Diharapkan, pemberitaan mengenai musibah bencana ini tidak hanya sekadar berita yang layak, namun juga mampu menumbuhkan simpati, rasa senasib dan persaudaraan yang erat. Selain itu, pemberitaan tentang bencana juga bisa memberikan info yang bermanfaat kepada para pengungsi untuk bisa mendapatkan bantuan.
"Sejarah pernah mencatat, di tengah keterbatasan dan kelemahan, justru terbangun rasa persatuan bangsa," tandasnya. (ian/rmol)
BENGKULU - Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) ke-68 berlangsung tidak hanya di tengah situasi politik yang memanas jelang pemilihan umum (Pemilu),
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BAZNAS Angkat Kisah Guru Papua dalam Buku Mengajar di Batas Negeri
- Warga Angkatan 45 Geger, Romiah dan Bobi Mengaku Tidak Kenal
- Pentolan KKB Pembunuh Personel Satgas Elang Berani Nongol di Warung Depan Polres
- Sejumlah Wilayah Ini Wajib Waspada karena Efek Erupsi Gunung Semeru
- Jasa Raharja & Korlantas Polri Survei Kesiapan Pengamanan Nataru
- 3 Siswa SMKN 4 Semarang yang Ditembak Polisi Itu Anak Saleh, Remaja Masjid, dan Paskibraka