Persaingan Bisnis Hotel dan Resto Kian Ketat
jpnn.com, SURABAYA - Persaingan bisnis hotel dan restoran di Surabaya, Jawa Timur semakin ketat. Hal itu berdampak pada perubahan pengelolaan ke segmen lain oleh pengelola hotel dan restoran di Surabaya.
Pernyataan itu diungkapkan oleh Peterjanto Suharjono, Direktur PT Mas Murni Indonesia Tbk (MAMI), saat public expose RUPS perseroan di Surabaya.
Menurut dia, menjamurnya hotel dan restoran di Surabaya membuat okupansi hotel di Surabaya menurun dari tahun ke tahun. Selain itu, adanya peraturan pemerintah membatasi penggunaan anggaran untuk meeting di hotel dan restoran menjadi penyebab utama menurunya okupansi hotel.
“Makanya kami tetap mempertahankan kinerja hotel. Kami juga melakukan banyak terobosan yang turut mendukung kenaikan kinerjanya,” kata Peterjanto seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Jumat (9/6).
Dia menjelaskan, sektor sektor lain yang terus dikembangkan di antaranya pelayanan jasa dan katering untuk sektor industri minyak dan gas.
Jasa laundry untuk segmen korporate dan hotel, bahkan mengembangkan perumahan kelas menengah ke atas, seperti Giri Sea View, di Gresik.
Menurut Peterjanto, untuk perumahan pihaknya mempersiapkan lahan 6 hektar untuk membangun 100 unit rumah. Diargetkan semester II-2017 ini sudah mulai dipasarkan.
“Capek untuk proses pembangunan infrastrukturnya yang mencapai Rp 100 miliar,” jelasnya.
Persaingan bisnis hotel dan restoran di Surabaya, Jawa Timur semakin ketat. Hal itu berdampak pada perubahan pengelolaan ke segmen lain oleh pengelola
- Pupuk Indonesia Dorong Swasembada Pangan lewat Safari MAKMUR di Cirebon
- Bea Cukai Kawal Pelepasan Ekspor Berkelanjutan Produk Kerajinan Kerang Asal Magelang
- Bea Cukai Dorong Pemahaman Kepabeanan dan Cukai di Kalangan Mahasiswa Melalui CGTC
- Bea Cukai Dukung Peningkatan Ekspor Industri Kelapa Sawit
- Bea Cukai Jakarta Gelontorkan Fasilitas Kawasan Berikat untuk 2 Perusahaan Ini
- Bank Mandiri Hadirkan Kopra Hospital Solution demi Capai Tujuan SDGs di Bidang Kesehatan