Persaingan Industri Ritel Kian Ketat, Laba Semakin Kecil

jpnn.com, BALIKPAPAN - Keputusan PT Hero Supermarket Tbk (HERO) menutup enam gerai Giant di wilayah Jabodetabek menjadi bukti bahwa persaingan industri ritel semakin ketat.
Pemilik Maxi Swalayan Sonny Yuwono pun sependapat dengan anggapan itu. Dia mengakui bahwa persaingan bisnis ritel kian sengit.
Hal itu bisa dilihat dari keuntungan yang didapat setiap tahun justru semakin kecil.
“Dahulu untung tiap tahun persentasenya bisa dua digit. Sekarang satu saja sudah syukur. Di Balikpapan saja persaingannya sudah ketat, apalagi nasional,” ungkapnya, Senin (24/6).
BACA JUGA: Sikap Lion Air dan Citilink soal Penurunan Harga Tiket Pesawat
Dia menambahkan, sejak menjamurnya ritel waralaba nasional di titik-titik kota, ritel besar terutama lokal dipaksa bersaing.
Belum lagi melawan supermarket dan hypermarket. Akibatnya, pangsa pasar pun terbagi-bagi.
Keputusan PT Hero Supermarket Tbk (HERO) menutup enam gerai Giant di wilayah Jabodetabek menjadi bukti bahwa persaingan industri ritel semakin ketat.
- Fokus Pengembangan Bisnis Ritel, BSI Region 3 Palembang Catatkan Kinerja Positif di 2024
- CRSC Dukung Industri Ritel & Pusat Perbelanjaan Adaptif dan Kompetitif
- Strategi Jete Indonesia Bertahan di Tengah Gempuran Produk Impor
- Ninja Xpress Hadirkan Solusi Logistik Terintegrasi, Praktis & Ekonomis untuk Industri Ritel Lewat Ninja B2BR
- Persaingan Makin Kompetitif, LOTTE Usung Konsep Baru Berbelanja
- 70 Industri Mamin Hadir di The Westin Jakarta, Uni Eropa Genjot Bisnis di Indonesia