Persaingan Makin Ketat, UMKM Harus Ubah Strategi Pemasaran
“Kontribusi pelaku UMKM sangat besar. Akan tetapi, strategi marketing saat ini dan ke depan tidak lagi berorientasi pada whats the customer wants. Namun, lebih pada whats the customer needs,” tutur Moeldoko.
Pendiri Sahabat UMKM ini mengatakan, perkembangan teknologi tidak bisa dihindari oleh pemilik UMKM.
Karena itu, mereka harus bersiap menghadapi persaingan bebas.
"E-commerce ke depannya akan menjadi jembatan bagi yang produknya bagus, tapi belum terangkat masih offline dan ke depan jadi online. Ini akhirnya mobilitas produsen dengan konsumen semakin dekat. Ini tidak bisa dielakkan dalam globalisasi ini," ujarnya.
Kemajuan teknologi ini, lanjutnya, juga menjadikan pasar semakin terbuka, baik secara teknologi ataupun yang lain.
Kondisi ini juga memicu berbagai kondisi, salah satunya bisnis yang harus bertahan. UMKM justru lebih bisa bertahan ketimbang perusahaan besar. Korporasi besar akan menghadapi gejolak dan tidak bisa dihindari seperti pengurangan tenaga kerja.
Hal ini berbeda dengan UMKM, yang juga sebagai upaya memunculkan gelombang tenaga kerja baru.
"Saya melihat perkembangan cukup bagus dan UMKM ini ke depan solusi. Korporasi besar akan menghadapi gejolak dan ini tidak dihindari seperti halnya pengurangan tenaga kerja. Jika tidak diantisipasi dengan baik, pasti akan memunculkan keguncangan. UMKM ini keseimbangan baru, di satu sisi akan memunculkan gelombang tenaga kerja baru tinggi ke depan," pungkas Moeldoko. (jos/jpnn)
Para pelaku UMKM sering menghadapi kendala, baik dari internal maupun eksternal.
Redaktur & Reporter : Ragil
- PNM & MES Gelar Pelatihan Sertifikasi Halal untuk Nasabah
- 5 Strategi Bisnis BNI Menghadapi Tantangan Perekonomian 2025
- Pemerintah Harus Tingkatkan Daya Saing Produk UMKM dan Ekonomi Kreatif
- Kinerja Ekonomi Nasional Tangguh, Inflasi Terkendali & PMI Manufaktur Ekspansif Lagi
- Efek PPN 12 Persen, 3 Jenis Kredit Perbankan Ini Bakal Naik
- Momen Libur Nataru 2025, Indibiz Beri Kejutan untuk Pelanggan