Persaingan Mobil Listrik di Asia Tenggara Ketat, Indonesia Tidak Boleh Lelet
![Persaingan Mobil Listrik di Asia Tenggara Ketat, Indonesia Tidak Boleh Lelet](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2020/09/08/vinfast-president-dijual-terbatas-foto-vinfast-40.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat otomotif Bebin Djuana menilai pemerintah harus bergerak cepat untuk merealisasikan cita-cita industri mobil listrik nasional.
Pasalnya, Indonesia bukan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang merambah sektor tersebut.
Menurut Bebin, persaingan ketat menuntut respons yang agresif. Jika tidak, Indonesia bakal tertinggal dan kelebihan-kelebihan yang dimiliki pun jadi sia-sia.
“Saat ini tidak ada yang perlu ragu lagi dalam mengembangkan kendaraan listrik di tanah air, karena pemerintah sudah sangat jelas membuat roadmap industri ini. Kalau tidak agresif Indonesia bisa tertinggal. Padahal kita memiliki pasokan bahan baku baterai mobil listrik yang melimpah," kata Bebin.
Beben menyebut Vietnam sebagai negara Asia Tenggara yang industri mobil listriknya sudah melaju kencang.
Dengan modal investasi USD 5,4 miliar, Negeri paman Ho itu sukses melahirkan mobil nasional bertenaga listrik yang diberi nama VinFast
Sementara itu, Indonesia sejauh ini masih belum mampu menunjukkan tajinya di sektor pengembangan kendaraan listrik.
Padahal, sektor ini adalah membuka pintu-pintu peluang baru bagi industri otomotif nasional.
Ingat, Indonesia bukan satu-satunya negara Asia Tenggara yang merambah industri mobil listrik
- IIMS 2025, SIS Berencana Memasarkan Suzuki e-Vitara di Indonesia Pada 2026
- IIMS 2025: Tampang Mirip Alphard, Honri Boma EV Bisa Menjelajah Sejauh 225 Km
- Denza Z9 Sukses Curi Perhatian Pengujung IIMS 2025
- Gofar Hilman Beri Sentuhan pada Mobil Listrik Seres E1, jadi Lebih Keren
- Resmi Meluncur di IIMS 2025, Honda e:N1 Dijual Terbatas
- Dukung Gaya Hidup Ramah Lingkungan, Jetour Rilis X50e di IIMS 2025