Persalinan Caesar Lebih Berbahaya ketimbang Proses Normal? Ini Penjelasannya
jpnn.com - ADA dua proses persalinan yang saat ini dikenal. Yakni secara normal dan melalui operasi caesar.
Namun, beruntunglah kaum perempuan yang bisa melahirkan secara normal. Sebab, sebuah penelitian menunjukkan bahwa persalinan melalui operasi caesar justru lebih berisiko dibanding melahirkan secara normal
Perempuan yang melahirkan bayi pertama mereka dengan operasi caesar ternyata lebih mungkin membutuhkan transfusi darah. Tentu saja persalinan secara caesar juga membuat perempuan harus menjalani perawatan lebih intensif dibanding secara normal.
Foto/ilustrasi: midwivesofnj.com
Bahkan, menurut seorang peneliti kesehatan masyarakat dari Amerika Serikat, Sally Curtin, dari 10 wanita yang melahirkan dengan cara caesar untuk bayi pertama, sembilan orang di antaranya kembali menjalani operasi caesar untuk persalinan kedua.
"Setelah caesar pertama, maka kemungkinan Anda untuk melahirkan normal jika akan memiliki anak kedua sangatlah kecil," ujar Curtin seperti dikutip laman Health.
Caesar secara berulang saat melahirkan juga membawa risiko kesehatan lain bagi ibu. Yakni transfusi darah, rahim pecah, lebih sering masuk ke unit perawatan intensif, hingga kemungkinan peningkatan histerektomi atau pengangkatan rahim.
ADA dua proses persalinan yang saat ini dikenal. Yakni secara normal dan melalui operasi caesar. Namun, beruntunglah kaum perempuan yang bisa melahirkan
- Pusat Gadai Indonesia Bagikan 8.000 Gram Emas Serentak di 6 Kota
- Kreator Konten Asal Bekasi Ini Manfaatkan TikTok dalam Pelestarian Alam
- Sambut 2025, Rapspoint Gelar Kegiatan Sosial hingga Tantangan untuk Pengguna
- 4 Manfaat Nanas, Kaya Kandungan Kolagen yang Baik untuk Tubuh
- 3 Manfaat Bawang Bombai, Bikin Gula Darah Ambyar
- 4 Manfaat Jahe, Ampuh Obati Berbagai Penyakit Ini