Persediaan Melimpah, Sudrajat Tolak Kebijakan Impor Beras, Enggak Butuh
jpnn.com, SUKABUMI - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat Sudrajat menolak rencana impor beras dan masuknya beras luar negeri ke daerahnya.
Sebab, katanya, persediaan beras di Sukabumi melimpah dan produksi pertanian padi daerah itu selalu surplus hingga ratusan ribu ton tiap tahun.
"Kami tegas menolak rencana impor beras. Kami nilai Kabupaten Sukabumi tidak membutuhkan beras dari impor," kata Sudrajat di Sukabumi, Kamis (25/3).
Dia menyodorkan alasan menolak impor beras yang direncanakan pemerintah pusat. Salah satunya, luasan sawah padi yang panen pada Februari 2020 mencapai 40.650 hektare.
Dari setiap hektare tersebut menghasilkan gabah kering giling (GKG) sekitar 5,8 hingga enam ton, dan dari GKG diproses menjadi beras rata-rata berkurang 30 persen.
Oleh karena itu Sudrajat memastikan persediaan beras melimpah karena produksi beras lebih tinggi dibanding angka kebutuhan warga Kabupaten Sukabumi yang rata-rata tiap bulannya hanya sekitar 21 ribu ton.
Belum lagi pada Maret 2021, luasan tanaman padi yang panen diprediksi mencapai 26 ribu hektare, sehingga akan menambah persediaan beras, bahkan bisa menyuplai beberapa daerah lain.
Selain itu, setiap tahunnya surplus beras Sukabumi mencapai 350 ribu ton hingga 400 ribu ton.
Sudrajat menolak keras rencana pemerintah melakukan impor beras di saat stok melimpah dan petani panen raya.
- Belasan Warga Bantargadung Sukabumi Diduga Keracunan Seusai Menyantap Jamur
- Detik-Detik Kecelakaan Beruntun di Sukabumi yang Menewaskan Ibu Hamil
- Ngeri, Rem Truk Blong Tabrak Beberapa Kendaraan di Sukabumi, Ibu Hamil Meninggal
- Ninik Dorong Sinergitas Multilevel Pulihkan Sukabumi Pascabanjir Bandang
- J&T Cargo Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Sukabumi dan Cianjur
- Pemerintah Resmi Setop Impor di 2025, Ini Alasannya