Persekusi dalam Aksi #2019GantiPresiden Coreng Wajah Oposisi

Persekusi dalam Aksi #2019GantiPresiden Coreng Wajah Oposisi
Massa #2019 Ganti Presiden dan #DiaSibukKerja berpapasan dan ricuh di arena di Car Free Day, Minggu (29/4). FOTO: MUHAMAD ALI/JAWAPOS

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Ari Junaedi menilai aksi pendukung #2019GantiPresiden yang diduga mengintimidasi warga yang memakai kaus #DiaSibukKerja, di car free day sekitar Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (29/4) kemarin, bisa mencoreng wajah kelompok oposisi jelang Pilpres 2019.

Pasalnya, tindakan sekelompok orang tersebut dapat dikategorikan perbuatan persekusi. "Publik akan semakin muak karena terjadinya pemaksaan kehendak. Belum lagi kekerasan verbal yang menimpa korban," ujar Ari kepada JPNN, Senin (30/4).

Pengajar di Universitas Indonesia ini menilai, perbuatan segelintir pengguna kaus #2019GantiPresiden tersebut juga menunjukkan sikap intoleran dan seakan menjadi episode lanjutan dari Pillgub DKI 2017 lalu.

"Kelompok oposisi semakin mendapat label sebagai kelompok yang ingin memaksakan kehendak," ucapnya.

Selain itu, Ari juga menilai perbuatan tidak menyenangkan di car free day kemarin, menunjukkan #2019GantiPresiden merupakan gerakan yang memang didesain aktor politik. Bukan gerakan yang murni datang dari masyarakat.

"Jadi sangat terlihat by design alias ada aktor penggeraknya. Tidak murni dan sarat dengan kepentingan politik untuk kepentingan kelompok tertentu," pungkas Ari. (gir/jpnn)


Perbuatan segelintir pengguna kaus #2019GantiPresiden dianggap menunjukkan sikap intoleran.


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News