Perselingkuhan Marak, Kasus KDRT Melonjak
Jumat, 13 Oktober 2017 – 08:53 WIB
jpnn.com, BALIKPAPAN - Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Balikpapan menerima 129 pengaduan dari masyarakat sepanjang 2017.
Dari jumlah itu, jumlah terbanyak adalah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
“Lebih dari 50 persen,” kata Ketua Harian P2TP2A Balikpapan Ardi Rahayu, Kamis (12/10).
Khusus KDRT, dia menyebut alasan yang melatarbelakangi biasanya adalah masalah ekonomi.
“Selain itu juga ada WIL (wanita idaman lain) dan PIL (pria idaman lain),” terang perempuan berkerudung ini.
Rahayu menambahkan, tren aduan yang masuk ke P2TP2A setiap tahunnya cenderung meningkat.
Pada tahun lalu, aduan terkait kekerasan terhadap anak lebih mendominasi.
Penyelesaian kasus KDRT lebih banyak menggunakan jalur mediasi.
Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Balikpapan menerima 129 pengaduan dari masyarakat sepanjang 2017.
BERITA TERKAIT
- Seorang Ibu Kaget Saat Terbangun, Sang Suami Sedang Mencekik Anaknya
- Prahara Rumah Tangga Berujung Petaka, CH Lukai Istri dengan Parang Agar Terlihat Jelek
- Seorang Istri di Blitar Dibacok Suami Pakai Parang, Jari Tengah Putus, Ini Motifnya
- Kimberly Mengaku Pernah Kabur dari Rumah, Ini Penyebabnya
- Darah Ibunda Mendidih saat Tahu Kimberly Rider Diduga dapat KDRT Sejak 2019
- Anak Menyaksikan Sang Ibu Meregang Nyawa Ditusuk Bapak di Pasar Minggu