Persentase Kemenangan Kang Emil-Uu Lampaui Margin of Error
jpnn.com, JAWA BARAT - Indikator Politik Indonesia mengakhiri hitung cepat hasil Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018, saat suara yang masuk telah mencapai 97,33 persen.
Hasilnya, pasangan Ridwan Kamil–Uu Ruzhanul Ulum tetap unggul dari tiga pasangan lain.
Pasangan nomor urut 1 ini berhasil mengantongi hingga 34,19 persen suara. Kemudian disusul pasangan Sudrajat–Ahmad Syaikhu dengan mengantongi suara 29,38 persen.
Menurut peneliti senior Indikator Politik Indonesia Rizka Halida, selisih perolehan suara antara dua pasangan ini memang tidak terpaut jauh, hanya 4,81 persen.
"Tapi angka itu sudah melampaui margin of error dari hitung cepat yang kami lakukan, yaitu lebih kurang 1,34 persen," ujar Rizka di Jakarta, Rabu petang.
Dengan begitu bisa disimpulkan pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul menggungguli Pilgub Jabar versi hitung cepat Indikator Politik Indonesia.
Dari hitung cepat versi Indikator, pasangan Deddy Mizwar-Dedi Muliadi berada di posisi ketiga dengan perolehan suara 24,86 persen. Kemudian disusul pasangan Tubagus Hasanuddin–Anton Charliyan yang hanya mengantongi 11,57 persen suara.
Hitung cepat yang digelar lembaga pimpinan Burhanuddin Muhtadi ini juga menyimpulkan tingkat partisipasi pemilih pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat mencapai 65,9 persen dari total 31,73 juta pemilih yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT).(gir/jpnn)
Pasangan nomor urut 1 ini berhasil mengantongi hingga 34,19 persen suara. Kemudian disusul pasangan Sudrajat–Ahmad Syaikhu dengan mengantongi suara 29,38 persen
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Hasto Tuding Ara Main SARA soal Pramono-Rano Didukung Anies, Prabowo Pasti Tak Suka
- Tablig Akbar Majelis Nurul Musthofa: Ridwan Kamil akan Perjuangkan Pengajian di Monas
- Puluhan Sukarelawan Pramono-Rano Deklarasi Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Kampanye Akbar
- Mesin Sukarelawan Hingga Koalisi Partai Siap Kawal Suara RIDO di Seluruh TPS
- RIDO dan Tantangan Jakarta, Menjawab Kritik atas Program Inovatif