Persentase Kemenangan Parpol Baru Cenderung Menurun
Jumat, 06 Mei 2011 – 06:06 WIB
JAKARTA - Partai politik baru diharap tidak memiliki harapan tinggi untuk meraih kesuksesan di gelaran pemilihan umum 2014. Merunut pada fakta yang terjadi, tren kemenangan parpol baru untuk meraih kursi di DPR terus menurun. Tren itu terjadi sejak digelarnya pemilu nasional tahun 1999.
"Kalau dilihat sejak 1999, kemenangan partai baru di pemilu banyak, tapi persentasenya terus menurun," kata Sunny Tanuwidjaja, peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dalam diskusi bertajuk Parpol Baru dan Desain Pemilu 2014 di kantor Indonesian Institute, Jakarta, Kamis (5/5).
Menurut Sunny, pesta demokrasi tertinggi yang didapat parpol terjadi di pemilu pertama pasca reformasi itu. Pada tahun 1999, raihan total parpol baru mencapai 33 persen suara nasional. Raihan itu menurun pada pemilu 2004 dengan total 22 persen suara. Sementara, pada pemilu 2009, persentase raihan suara parpol baru terus merosot menjadi 16 persen. "Dari tren ini, parpol baru bisa belajar bagaimana peluang mereka di 2014," ujarnya.
Hasil itu, kata Sunny, menunjukkan kelemahan mendasar parpol baru dibanding parpol lama. Dalam sisi partisipasi, parpol baru mempunyai semangat yang tinggi. Namun, kelemahan mendasar parpol baru terjadi saat pertarungan sebenarnya saat pemilu.
JAKARTA - Partai politik baru diharap tidak memiliki harapan tinggi untuk meraih kesuksesan di gelaran pemilihan umum 2014. Merunut pada fakta yang
BERITA TERKAIT
- Warga Jakarta Masih Ada Beli Air Bersih Pakai Jeriken, Ridwan Kamil Janjikan Hal Ini
- Poltracking Indonesia Jadi Lembaga Paling Akurat Berkat 5 Lapis Verifikasi Data
- Nadya Roihana: PKB Mengutuk Kekerasan di Pilkada Sampang
- Madas Nusantara Deklarasikan Dukungan untuk Pramono-Rano
- 3 Cawagub Tawarkan Kebijakan Menangani Banjir di Jakarta
- Pramono Sebut Anak Abah dan Ahokers Mendukung Dirinya di Pilgub Jakarta