Persentase Kemenangan Parpol Baru Cenderung Menurun

Persentase Kemenangan Parpol Baru Cenderung Menurun
Persentase Kemenangan Parpol Baru Cenderung Menurun
"Kalau dari persyaratan verifikasi, satu dari tiga parpol baru pasti lolos. Tapi dari kontestasi saat pemilu mereka kurang menjanjikan," ujarnya.

Karena itu, lanjut Sunny, perlu diketahui penyebab kurang populernya parpol baru dibanding parpol lama. Jika dilihat dari ciri parpol baru, ada empat kriteria yang mendasarkan mereka berdiri. Yang pertama, ada tipe parpol baru didirikan demi mengisi kekosongan ideologi. Kedua, tipe parpol baru didirikan demi memperkuat ideologi yang ada. Ketiga adalah parpol yang tidak memiliki ideologi kuat, namun lebih pragmatis mengisi kekosongan

Sementara di ciri keempat, adalah tipe parpol baru yang kerap berdiri di Indonesia. Sunny menyatakan, tipe keempat ini muncul tanpa ideologi yang kuat, tapi tidak juga mengisi segmen parpol lama. "Tipe partai ini hanya oportunis, mengambil kesempatan memanfaatkan kelengahan partai lain," jelasnya. Tipe partai di nomor 1, 2, dan 3 memiliki peluang menang lebih baik. "Sementara yang keempat ini lebih banyak gagal," ujarnya menegaskan.

Sunny menambahkan, tingkat antipati publik kepada parpol sanga tinggi. Tidak hanya kepada parpol lama, publik langsung memiliki konotasi negatif kepada parpol baru yang tumbuh. Faktor penyebabnya sangat klasik, publik tidak merasa mendapat manfaat bahwa aspirasinya bisa dijalankan oleh parpol. "Problem demokrasi di Indonesia bukan jumlah parpol, tapi faktor serapan aspirasi," ujarnya mengingatkan.

JAKARTA - Partai politik baru diharap tidak memiliki harapan tinggi untuk meraih kesuksesan di gelaran pemilihan umum 2014. Merunut pada fakta yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News