Perseteruan Anak-Anak Lee Kuan Yew di Pemilu Singapura
jpnn.com, SINGAPURA - Pemilu Singapura tahun ini nampaknya akan berlangsung menarik. Soalnya, adik Perdana Menteri (PM) Lee Hsien Loong, Lee Hsien Yang, memutuskan untuk mendukung partai oposisi, Progress Singapore Party (PSP). Ini merupakan buntut perselisihan keluarga.
Abang-adik ini berseteru mengenai apa yang harus dilakukan dengan rumah mendiang ayah mereka. Yang menuding partai berkuasa saat ini, People’s Action Party (PAP) yang dipimpin sang kakak dan didirikan ayahnya, Lee Kuan Yew, mantan PM Singapura, telah kehilangan arah.
“Saya dengan sepenuh hati mendukung prinsip dan nilai-nilai dari Progress Singapore Party. PAP hari ini bukan lagi PAP dari ayah saya, PAP sudah kehilangan arah,” ujar Lee Hsien Yang, dalam akun Facebook dikutip Reuters, Senin (29/7).
BACA JUGA: Menikah Sesama Jenis, Cucu Lee Kuan Yew Terancam Dipenjara
Pemilu Singapura akan digelar paling cepat dalam beberapa bulan ke depan dan paling lam?bat awal 2021. PAP memegang kendali pemerintahan Singapura sejak negara itu merdeka setengah abad silam. Partai ini tidak pernah mendapatkan suara di bawah 60 persen dalam pemilu. Sedangkan PSP merupakan partai yang baru dibentuk dan di?pimpin Tan
Cheng Bock, mantan anggota parlemen PAP. Sejauh ini PAP belum memberikan komentar terkait sikap politik Yang. Saat acara peluncuran PSP pekan lalu, Tan mengatakan, Yang dipersilakan untuk bergabung dengan partainya tapi dengan syarat tidak melibatkan par?tainya dalam konflik pribadi.
Pada Pilpres 2011, Tan Cheng Bock juga pernah mencalonkan diri sebagai kandidat presiden. Namun, dia gagal meraih jabatan tersebut. Kali ini Tan yakin dirinya tidak akan gagal lagi seperti delapan tahun lalu.
Soal rumah peninggalan Lee Kwan Yew menjadi sorotan warga Singapura pada dua tahun terakhir. Bahkan, parlemen harus menggelar sesi khusus selama dua hari untuk menentukan apakah LHL Kenyang.