Perseteruan Berlanjut, Pemerintah Australia Tarik Semua Iklannya dari Facebook

"Kami mendesak Facebook untuk mengakui bahwa mereka harus berperilaku seperti penerbit yang memproduksi ulang konten lainnya," katanya.
Dia menambahkan, pemerintah berkomitmen pada bentuk RUU saat ini, meskipun diskusi juga sedang berlangsung dengan Facebook.
Juru bicara Partai Buruh Michelle Rowland mengatakan dia menghormati keputusan untuk menarik iklan, tetapi khawatir informasi yang salah dapat menyebar tanpa pesan yang tepat.
"Ada alasan yang sangat kuat untuk beriklan dalam keadaan tertentu dan tidak pada keadaan yang lain. Sangat disayangkan bahwa ini terjadi pada saat kita berada di tengah pandemi."

Seorang juru bicara Facebook mengatakan perusahaan itu terus berhubungan dengan Pemerintah mengenai "kekhawatiran kami mengenai undang-undang yang diusulkan".
"Kami akan terus bekerja dengan pemerintah terkait amandemen undang-undang, dengan tujuan untuk menyepakati langkah yang stabil dan adil untuk Facebook dan pihak penerbit."
Transaksi antara Google dan pihak penerbit yang dilaporkan minggu lalu berjumlah lebih dari A$60 juta atau sekitar Rp600 miliar.
Pemerintah federal menarik semua kampanye iklannya dari Facebook, karena platform media sosial ini terus memblokir warga Australia untuk mengakses berita
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya