Persiapan Para Guru Bahasa Indonesia di Australia Menyambut Tahun Ajaran Baru
"Saya harus beradaptasi seperti yang dilakukan setiap guru di seluruh dunia," ujarnya.
"Saya sudah membawa ukulele dan sebelumnya belajar memainkan beberapa lagu dalam Bahasa Indonesia."
Sementara itu, Tata Survi, guru di Huntingtower School Mount Waverley, ingin mengajarkan topik yang lebih kekinian bagi muridnya.
"Banyak buku pelajaran bahasa Indonesia yang diterbitkan di Australia adalah cetakan lama dan belum direvisi," ujar Tata.
"Kami mempertimbangkan [mengajar] topik yang lebih modern, relevan dengan generasi muda dan masyarakat Indonesia sekarang."
Meski akan mengajar secara tatap muka, Tata mengatakan masih ada siswa yang harus belajar online karena alasan kondisi kesehatan keluarga mereka.
Jarrad yang mengajar 650 murid juga selalu berusaha untuk mengajarkan topik berbeda bagi setiap tingkat kelas, yakni dari 'Foundation' sampai kelas 6.
"Saya berupaya membuat kelasnya sedikit berbeda, seiring perkembangan mereka dalam beberapa tahun," ujar Jarrad yang adalah satu-satunya guru Bahasa Indonesia di sekolahnya.
Para guru Bahasa Indonesia di Australia menghias kelas mereka dengan bendera merah putih, selain menyiapkan materi pengajaran yang lebih menarik menyambut tahun ajaran baru
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- 5 Berita Terpopuler: Siap-Siap Perubahan Penempatan Guru PPPK, Ada yang Menolak, Ternyata
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata
- Dunia Hari Ini: Rencana Airbnb Menggelar Pertarungan Gladiator di Roma Dikecam