Persiapan Para Peserta Lombok Audax di Berbagai Daerah (3-Habis)
Peserta Italia Bawa Support Car dan Kru Sendiri
Kamis, 24 Januari 2013 – 00:02 WIB

BERGENGSI: Presiden Audax Indonesia, Axel Moeller mengenakan jersey yang akan dipakai seluruh peserta Lombok Audax. Peserta yang sampai finish mendapatkan jersey khusus dan medali. Foto: Wathoni/Lombok Post/JPNN
Persiapan Davide Vecchi tak kalah heboh. Lelaki Italia yang berdomisili di Malang itu bakal berangkat ke Lombok bersama tiga rekannya dari Gowes Tahes (GT) Malang. Vecchi juga sudah menyiapkan satu unit Toyota Innova untuk menyuplai kebutuhan tim. Di dalam mobil akan ada tiga rekannya yang khusus standby mengikuti "team order".
"Kami berempat berangkat ke Lombok naik pesawat. Nah, tiga orang akan berangkat dengan mobil lewat jalan darat sekaligus membawa sepeda. Tiga orang itu penting karena mereka juga bagian dari tim," ungkap lelaki 41 tahun itu lantas terkekeh.
Kelengkapan sepeda akan ditampung dalam mobil tersebut. Mulai ban serep, makanan, hingga peralatan untuk servis sepeda jika ada yang bermasalah. Bahkan, tiga "kru" tersebut harus siap berganti peran jika kondisi mendesak. "Misalnya, kalau lagi capek, kami juga boleh minta dipijat," kata Vecchi lantas terbahak.
Bukan tanpa alasan Vecchi mengajak tiga orang tersebut. Tentu saja bukan karena dia meragukan kemampuan panitia meng-handle acara itu. Dia justru memuji profesionalisme penyelenggara yang dengan gamblang memaparkan kebutuhan serta perlengkapan yang wajib dibawa.
Lombok Audax 26 Januari nanti tidak hanya diikuti cyclist Indonesia. Tidak sedikit peserta dari mancanegara. Selain itu, beberapa peserta bahkan
BERITA TERKAIT
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara