Persiapan Para Peserta Lombok Audax Menghadapi Tantangan Gowes 300 Km
Terobos Bundaran HI yang Belum Pulih dari Banjir
Senin, 21 Januari 2013 – 07:56 WIB
Tiga rekan Yayie yang ikut latihan rutin bersama itu juga termasuk yang mundur dan memilih Lombok Audax 400 kilometer. Mereka ingin rute yang lebih "moderat" daripada yang "radikal". "Kalau saya sih yang penting latihannya saja yang rutin," papar Yayie.
Bundaran HI merupakan salah satu menu mingguan bagi para pesepeda Sewog. Rutenya diawali dari kawasan Monas, bundaran HI, Sudirman, SCBD, hingga bablas ke kawasan Kemang di Jakarta Selatan. Jalur itu biasanya dilalui bolak-balik hingga mencapai 100 kilometer. Rata-rata mereka melakukannya tiga kali dalam seminggu.
Karena selama seminggu belakangan Jakarta dikurung hujan dan banjir, mereka tak bisa leluasa berlatih. Bahkan, kata Yayie, persiapan mengikuti Lombok Audax sejak sebulan lalu terbengkalai selama dua minggu gara-gara hujan dan banjir yang mengepung ibu kota.
"Setelah dua minggu tidak berlatih, sekarang harus mulai nol lagi. Praktis, kini persiapan saya tinggal seminggu," kata lelaki 55 tahun tersebut.
Bersepeda ratusan kilometer dalam sehari jelas bukan pekerjaan enteng. Butuh persiapan ekstra. Hal itulah yang dilakukan para peserta Lombok Audax
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408