Persiapan Para Peserta Lombok Audax Menghadapi Tantangan Gowes 300 Km
Terobos Bundaran HI yang Belum Pulih dari Banjir
Senin, 21 Januari 2013 – 07:56 WIB

(kiri ke kanan) Farley Sumanti, A Krisnamurti, Daryatmo, dan Denny Ramdan yang tergabung dalam komunitas Sewog Sliwer berfoto bersama usai bersepeda melintas di bundaran HI dalam rangka latihan jelang Lombok Audax , kemarin (20/1). FOTO: Angger Bondan/Jawa Pos
Kediaman Yayie tidak terkena banjir karena berada di kawasan yang cukup tinggi di Ragunan, Jakarta Selatan. Namun, rute tengah kota yang biasa dipakai sebagai arena latihan praktis lumpuh. Karena itu, beberapa alternatif latihan harus dia jalani.
Salah satunya adalah melakoni cyclo gear motor. Dengan alat yang biasa dipakai pembalap sepeda berlatih rolling tersebut, Yayie bisa berlatih di dalam ruangan alias indoor. Ada dua macam latihan dengan cara begitu. Satu, melatih kerja jantung. Kedua, melatih kekuatan kaki.
Untuk melatih kerja jantung, caranya adalah menggeber mesin hingga mencapai 90 rpm. Untuk melatih kaki, kecepatan kayuhan hanya 60 rpm, namun gear yang dipakai berat.
"Kami di Sewog punya pelatih khusus yang memantau latihan dengan cyclo. Seminggu dua kali dan masing-masing ada tujuan apakah untuk jantung atau untuk kekuatan kaki. Menjelang Lombok Audax, kami semakin rutin," kata Denny.
Bersepeda ratusan kilometer dalam sehari jelas bukan pekerjaan enteng. Butuh persiapan ekstra. Hal itulah yang dilakukan para peserta Lombok Audax
BERITA TERKAIT
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara