Persiapan Tim RSUD dr Soetomo untuk Transplantasi Liver Anisa Maulidia Rahma
Golongan Darah Beda, Ortu Tak Cocok Jadi Donor
Senin, 27 September 2010 – 08:08 WIB
Kondisi Anisa hari itu cukup baik. Meski kadang rewel saat berada dalam gendongan ibunya, Yuliana, bocah tersebut tampak sehat dan cukup aktif. Warna kuning pada kulitnya tidak begitu tampak. Perutnya juga tampak tidak terlalu besar. Tidak seperti penderita atresia bilier pada umumnya, yang mengalami pembengkakan pada bagian perut karena hipoalbumin atau kekurangan albumin.
Kondisi tersebut pernah dialami Anisa Mei lalu. Menurut keluarga, itulah kondisi Anisa yang paling parah. Ketika itu, karena kekurangan albumin, perutn Anisa membuncit. Hal tersebut terjadi karena adanya ascites atau penumpukan cairan tubuh yang tidak terserap akibat kurangnya kadar albumin. Karena itu pula, Anisa menjalani perawatan sebulan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.
Kemarin kondisi tersebut sudah tidak tampak. Hal itu jelas membuat tim liver transplant RSUD dr Soetomo cukup lega. "Kami jadi lebih optimistis. Sebab, kondisi anaknya belum terlalu parah dan ascites-nya hanya sedikit. Cuma, sekarang kan masih batuk. Gizinya juga masih kurang. Itulah yang perlu diperbaiki," ungkap Poerwadi.
Berat badan Anisa sekarang 6,5 kg, memang tidak proporsional dengan usianya yang sudah 15 bulan. Seharusnya, dalam usia tersebut, beratnya sudah lebih dari 10 kg.
"Masalah berat badan sebenarnya tidak menentukan operasi. Tapi, secara umum, kondisi anaknya memang harus diperbaiki," ucap Bagus.
Anisa Maulidia Rahma, bayi 15 bulan asal Bandar Lampung, dipastikan harus menjalani transplantasi liver. Tahap-tahap operasi untuk Anisa kini mulai
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408