Persija Bermarkas di Solo Sampai Selesai

Persija Bermarkas di Solo Sampai Selesai
Persija Bermarkas di Solo Sampai Selesai
JAKARTA - Pecinta Persija Jakarta tidak akan bisa menyaksikan tim kebanggannya berlaga di "rumah" sendiri sampai musim ini berakhir. Ini setelah pihak kepolisian tidak memberikan ijin bagi Bambang Pamungkas dkk untuk bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Alasannya, di laga-laga sebelumnya, pendukung tim berjuluk Macan Kamayoran itu dianggap susah dikendalikan dan kerap berbuat rusuh.

Sebagai ganti, manajemen Macan Kemayoran memutuskan terus berkandang di Stadion Manahan Solo. Di dua laga home terakhir, Persija juga bermain di Solo karena kawasan Senayan harus steril terkait pelaksanaan KTT ASEAN.

"Informasi yang saya terima dari Panpel, pihak kepolisian tidak memberi ijin main di GBK. Alasannya adalah beberapa kali kejadian rusuh yang dilakukan sebagian suporter," kata Ferry Indrasjarief, Sekretaris Tim Persija, kepada media ini kemarin. Di paruh kedua Indonesia Super League (ISL) musim ini Persija masih memiliki tiga partai kandang. Yaitu menjamu Semen Padang (2/6), Pelita Jaya (5/6), dan PSPS Pekanbaru (19/6).

Pihak kepolisian sebenarnya memperbolahkan Persija tetap main di SUGBK. Tapi syaratnya harus tanpa penonton. Secara ekonomis itu merugikan bagi Persija. Sebab, panpel tidak mendapat pemasukan dari tiket, sedangkan pengeluaran pasti besar. Untuk sewa stadion saja, sekali pertandingan Persija harus mengeluarkan uang sekitar Rp 300 juta. Di pertandingan normal, untuk fee pihak keamanan Persija mengeluarkan biasa Rp 70-90 juta.

JAKARTA - Pecinta Persija Jakarta tidak akan bisa menyaksikan tim kebanggannya berlaga di "rumah" sendiri sampai musim ini berakhir. Ini

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News