Persik Ogah Kontrak Mahal
Senin, 27 Juni 2011 – 07:54 WIB
KEDIRI - Permendagri No 1/2011 yang melarang penggunaan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) untuk tim sepak bola profesional akan berdampak bagi Persik Kediri. "Kalau APBD benar-benar distop, maka gaji dan kontrak pemain akan kami turunkan," ujar Manajer Persik Sunardi kemarin (26/6). Lelaki berkacamata ini memberikan contoh. Untuk menggaet satu pemain bintang pada kompetisi lalu, Persik harus merogoh kocek sebesar Rp 700 juta. Sedangkan, pemain yang belum menjadi bintang, harganya sekitar Rp 300 juta. "Harga ini jelas tidak realistis dengan kondisi sepak bola di Indonesia," ujarnya.
Menurut Sunardi, jika tidak menurunkan gaji dan kontrak pemain, maka Persik tidak akan mampu mengarungi kompetisi. Karena selama ini, APBD merupakan sumber utama Persik untuk mengarungi kompetisi.
Baca Juga:
Meski demikian, Sunardi mengaku tidak khawatir kehilangan atau kesulitan mendapatkan pemain. Karena penurunan kontrak dan gaji pemain, kemungkinan besar akan dilakukan tim-tim lain. Mayoritas tim di Indonesia bergantung pada APBD. "Mau tidak mau kontrak dan gaji pemain akan turun dengan sendirinya," ujarnya.
Baca Juga:
KEDIRI - Permendagri No 1/2011 yang melarang penggunaan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) untuk tim sepak bola profesional akan berdampak
BERITA TERKAIT
- Timnas Indonesia Kalah Tebal, Silakan Disimak Kalimat Shin Tae-yong
- Hasil Practice MotoGP Barcelona, Top 10 Langsung ke Kualifikasi Utama
- Timnas Indonesia vs Jepang: Samurai Biru Melukai Garuda
- Susunan Pemain Indonesia vs Jepang: Sayuri dan Ridho jadi Starter
- Hasil FP1 MotoGP Barcelona Mengejutkan, Bukan Martin atau Pecco Paling Kencang
- Petuah Marc Klok kepada Timnas Indonesia saat Menghadapi Jepang