Persis Skenario, Jokowi Sudah Mengganti Orangnya Megawati, Selanjutnya

Persis Skenario, Jokowi Sudah Mengganti Orangnya Megawati, Selanjutnya
Yasonna Laoly. Foto/dokumen : Ricardo/JPNN

"Meski dari profesional, Arifin Tasrif –yang diganti Bahlil– diidentifikasi sebagai orangnya ketua umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri," tulisan Dahlan.

Dahlan menilai yang bukan analis politik pun tahu: hasil Munaslub Golkar harus dimintakan pengesahan pemerintah. SK pengesahan dari menkumham.

Prosedur itu harus cepat. Sudah harus ditandatangani sebelum 25 Agustus.

Maksudnya, agar ketua umum yang baru bisa menandatangani surat rekomendasi pencalonan para kepala daerah sebelum jadwal pendaftaran di KPU tanggal 27 Agustus.

"Semua sudah diatur rapi. Yang kira-kira jadi faktor penghambat harus disingkirkan lebih dulu. Tidak boleh ada ewuh pakewuh. Tidak boleh ada rasa sungkan. Tujuan harus tercapai. Yang tidak mau mendukung tidak boleh menghambat," tuturnya.

Dahlan mengatakan bahwa Yasonna belum terbukti menghambat skenario itu. Atau akan menghambat. Namun, bukti tidak penting.

"Di pengadilan pun bukti juga kalah oleh lembaran Benjamin Franklin, apalagi ini bukan proses peradilan. Ini proses politik," ucapnya dalam tulisan itu.

Menurut Dahlan, semua yang terjadi itu harus diterima apa adanya: presiden punya hak prerogatif. Pun di masa injury time. Periodisasi kepresidenan tidak mengenal istilah injury time.

Kolumnis kodnang Dahlan Iskan menilai yang terjadi saat persis skenario. Jokowi sudah mengganti orangnya Megawati. Selanjutnya Ketum Golkar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News