Persita Hanya Bayar 10 Persen Gaji Pemain untuk April-Juni

jpnn.com, JAKARTA - Persita Tangerang menerapkan pembayaran kontrak pemain, pelatih, dan ofisial dengan cara berbeda dibandingkan klub Borneo FC.
Jika Borneo membayar 25 persen kontrak pemain sampai Juni, maka Persita hanya membayarkan 10 persen dalam penghentian kompetisi dengan status force majeur itu.
Manajemen tim berjuluk Pendekar Cisadane itu berharap seluruh pihak bisa mengerti kondisi merebaknya wabah Virus Corona yang benar-benar memengaruhi kondisi keuangan klub.
Memang, PSSI sebelumnya mengeluarkan keputusan, bahwa klub dalam masa force majeur antara Maret sampai Juni nanti, tetap harus membayarkan gaji pemain, ofisial, dan pelatih, tetapi dengan nilai maksimal 25 persen.
Artinya, memberikan di bawah itu selama ada kesepakatan dengan pemain bersangkutan, hal tersebut diperbolehkan.
"Memang berat, tapi kami sudah mengupayakan segala kemungkinan yang terbaik untuk pemain, pelatih dan ofisial sebelum keputusan ini diambil," kata manajer Persita I Nyoman Suryanthara.
Untuk memberikan kelebihan kepada pemain, Persita tak membayarkan kompensasi force majeur itu sejak Maret. Klub tetap membayar gaji pemain di Maret dengan full alias 100 persen.
Tetapi, untuk April, Mei, dan Juni, kontrak dibayarkan hanya 10 persen dari nilai gaji bulanan.
Berbeda dengan Borneo FC yang membayar gaji pemain sebesar 25 persen, Persita Tangerang hanya membayarkan 10 persen.
- Imbas Laga PSIS Semarang Tanpa Penonton, Jadwal Final Four Proliga Berubah
- Klasemen Liga 1 2024/25: Persis Solo Lepas dari Juru Kunci, Siapa Bakal Degradasi?
- Borneo FC Kalah 0-1 dari Persis, Pesut Etam Dipermalukan Laskar Samber Nyawa
- Link Live Streaming Borneo FC vs Persis Solo: Simak Juga Ambisi Sho Yamamoto
- Borneo FC vs Persis: Tekad Ong Curi Poin dari Samarinda
- Luar Biasa! 4 Gol Lahir dari Laga Persija Vs Persib