Personel Penyelam Ditambah, Yakin Ekor Pesawat Bisa Diangkat

jpnn.com - PANGKALAN BUN – TNI Angkatan Laut kembali menambah personel penyelam dari Pasukan Katak untuk proses pemasangan floating bag dan pengangkatan ekor pesawat AirAsia QZ 8501 di Selat Karimata.
“Siang ini kita menambah empat personel lagi beserta peralatan selam lengkap. Kemarin juga sudah ditambah 7 penyelam dan saat ini saat ini sudah 47 orang tim penyelam di KRI Banda Aceh,” kata Mayor Laut (KH) MS. Alamsyah, Perwira Penerangan TNI Angkatan Laut di Lanud Iskandar Pangkalan Bun, Jumat (9/1) siang.
Selain fokus di penyelaman dan pengangkatan puing pesawat, jelas Alamsyah, fokus dan prioritas tim penyelam TNI AL ini tetap pada evakuasi jenazah.
"Jadi prioritas kita adalah black box, pengangkatan puing pesawat dan juga jenazah," ujarnya, seperti diberitakan Kalteng Pos online (Grup JPNN).
Alamsyah mengakui, hambatan yang selalu menghantui timnya dalam melakukan operasi penyelaman bawah laut adalah keadaan cuaca yang tidak menentu, gelombang deras.
“Bila seperti itu, maka penyelaman terpaksa akan dihentikan untuk sementara. Tapi, kami dan regu penyelam lainnya beserta tim yang terlibat pencarian dan evakuasi ini tetap yakin dan optimis bisa mengangkat ekor pesawat dan penemuan kotak hitam nanti," tegas Alamsyah.(ena/nto)
PANGKALAN BUN – TNI Angkatan Laut kembali menambah personel penyelam dari Pasukan Katak untuk proses pemasangan floating bag dan pengangkatan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Menteri Lingkungan Hidup Setop Open Dumping di 343 TPA
- Istana Minta Perusahaan Swasta Terapkan Waktu Kerja Fleksibel Jelang Lebaran
- Pimpinan KKB Kabur dari Lapas Wamena, Satgas Cartenz: Kami Kejar Sampai Tertangkap Kembali
- Serangan Umum 1 Maret, Klaim & Versi (daripada) Soeharto
- Hadirkan Poliklinik Women & Children, RS Mitra Keluarga Bekasi Janjikan Layanan Komprehensif
- Berdialog dengan Fadli Zon, Putu Rudana: Seni Budaya Harus Jadi Mercusuar Bernegara