Personel TNI dan Polri Mempersempit Ruang Gerak DPO MIT
“Kami gelar razia sekaligus imbauan kepada masyarakat, khususnya petani agar tetap waspada dan berhati-hati saat berada di kebun,” ucapnya.
Bronto menjelaskan dalam razia ini pihaknya belum menemukan adanya hal-hal yang mencurigakan. Namun, dia memastikan razia serupa akan dilakukan di wilayah operasi lainnya, yang diduga menjadi tempat persembunyian para DPO.
“Beberapa bulan lalu Satgas Madago Raya berhasil melumpuhkan Qatar dan pengikutnya di Pegunungan Torue sehingga pengawasan dan pengamanan ekstra perlu dilakukan di wilayah ini,” ujarnya.
Satgas Madago Raya menyebar foto wajah termasuk pemasangan baliho keempat DPO di sejumlah daerah di wilayah operasi.
“Fokus memperlihatkan wajah untuk mempermudah masyarakat mengenali para DPO,” tutur Bronto.
Keempat DPO teroris itu, yakni Askar alias Jaid alas Pak Guru, Nae alias Galuh alias Mukhlas, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang dan Suhardin alias Hasan Pranata.
“Dua warga Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan dua lagi warga Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah,” jelas Bronto.
Dia berharap keempat DPO menyerahkan diri untuk diproses secara hukum.
Personel TNI dan Polri yang tergabung dalam Satgas Madago Raya terus mempersempit ruang gerak kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur yang sudah ditetapkan sebagai daftar pencarian orang (DPO).
- Polisi Gerebek Kampung Teleng Inhu, 3 Orang Diamankan, Salah Satunya DPO
- Satlantas Polrestabes Palembang Gelar Razia Gabungan, Ini yang Diincar
- 4 Ajudan Presiden Prabowo Sosok Mumpuni
- Satgas Damai Cartenz Tangkap Anggota KKB Mairon Tabuni alias Solikin di Ilaga
- 3 Pelaku Pencurian Sarang Burung Walet di Cianjur Diringkus Polisi, 1 Lagi Masuk DPO
- Satgas Madago Raya Gencarkan Razia Senjata Api di Poso