Pertahanan Persegres Masih Rapuh

Pertahanan Persegres Masih Rapuh
Pemain Persegres. Foto: Dite Surendra/Jawa Pos
GRESIK - Persegres Gresik boleh saja merayakan kemenangan perdananya di ajang Indonesia Super League (ISL) saat melawan Persela Lamongan Sabtu (10/12) lalu. Tapi, penampilan klub berjuluk Laskar Joko Samudro itu belum bisa dikatakan maksimal.

Penampilan garang pemain depannya berbanding terbalik dengan melempemnya barisan pemain bertahan klub jelmaan Gresik United (GU) tersebut. Hingga menjalani laga ketiga, Persegres sudah kebobolan sembilan gol. Empat gol di Wamena, tiga gol di Jayapura, dan dua gol di kandang sendiri.

Lemahnya koordinasi antar pemain bertahan menjadi faktor penyebabnya. Seperti yang terjadi saat lawan Persela, dua gol yang membobol gawang Herry Prasetyo murni kesalah pahaman antar para pemain belakang Persegres. Padahal, kemarin Persegres sudah diperkuat kembali oleh duo palang pintunya, Lan Bastian Balatas dan Arthur Fred Assa.

Kelemahan tersebut diakui oleh pelatih kepala Persegres Freddy Muli. "Untuk pemain belakang, sebenarnya mereka masih butuh banyak waktu untuk pematangan. Terutama dari sisi koordinasi antar pemain. Itu yang terus kami tingkatkan sambil jalan," ungkap mantan arsitek Persebaya Surabaya itu.

GRESIK - Persegres Gresik boleh saja merayakan kemenangan perdananya di ajang Indonesia Super League (ISL) saat melawan Persela Lamongan Sabtu (10/12)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News