Pertahankan Disertasi, Hasto Tegaskan Karakter Megawati Tidak Bisa Dibandingkan dengan Jokowi
“... agar Indonesia raya yang sejati-jatinya bisa diwujudkan…,” tuturnya.
Hasto menambahkan teori temuannya dalam disertasi itu juga terbukti pada partainya yang luka-luka saat menghadapi kekuasaan. Alumnus Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut lantas mengutip tulisan karya pemikir kebangsaan Doktor Sukidi.
Dalam salah satu tulisan, Sukidi mengutip pendapat ilmuwan politik Steven Levitsky. Mahaguru ilmu pemerintahan di Universitas Harvard itu menyebut abuse of power atau penyalahgunaan kekuasaan di lingkungan elite dilakukan melalui mekanisme terstruktur, sistematis, dan masif.
“Hal tersebut hanya bisa dilakukan oleh pembunuh demokrasi,” ujar Hasto.
Dalam sidang terbuka promosi doktor itu, Hasto dinyatakan lulus dengan predikat cum laude. Pria kelahiran 7 Juli 1966 itu mengantongi indeks prestasi kumulatif 3,93.
“Tim penguji memutuskan untuk mengangkat Saudara Hasto Kristiyanto dalam doktor program studi Sekolah Kajian Stratejik dan Global,” ujar Athor Subroto Ph.D. selaku ketua sidang.(jpnn.com)
Hasto memaparkan disertasi berjudul ‘Kepemimpinan Strategis Politik, Ideologi, dan Pelembagaan Partai serta Relevansinya terhadap Ketahanan Partai.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Jokowi Masuk Daftar Pimpinan Korup, PBNU: Apakah Lembaganya Kredibel?
- Harun Masiku ke Luar Negeri 6 Januari, Besoknya Balik Lagi
- Jokowi Absen Pertemuan Eks Gubernur Jakarta, PDIP: Malu Namanya Masuk Daftar OCCRP
- Sugeng Budiono Apresiasi Kritik Haidar Alwi Terhadap Survei OCCRP
- Akademisi Nilai Daftar Tokoh Terkorup OCCRP Tidak Jelas Ukurannya
- Palang Rel