Pertahankan Honorer, Gubernur Kaltim Bakal Komunikasi dengan KemenPAN-RB & BKN

jpnn.com, SAMARINDA - Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor telah menyatakan bakal mempertahankan tenaga honorer atau pegawai non-ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim.
Komitmen itu disampaikan Gubernur Isran Noor lantaran tidak ingin jumlah pengangguran di provinsinya bertambah, khususnya di masa pandemi Covid-19.
Alasan itudiungkapkan Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi Kaltim M Syafranuddin di Samarinda pada Senin (7/3).
Menurut Syafranuddin, Gubernur Isran Noor mau pengangguran di Kaltim bertambah, sementara akibat Covid-19 banyak ASN yang wafat terutama guru dan tenaga kesehatan.
"Di sisi lain, untuk penerimaan calon ASN maupun PPPK masih terbatas," kata Syafranuddin.
Jubir Gubernur yang beken disapa dengan panggilan Ivan itu menjelaskan jika semua pegawai non-ASN dihapuskan, dikhawatirkan akan berdampak terhadap pelayanan publik.
Sebab, beberapa tahun terakhir akibat moratorium penerimaan ASN, sejumlah jabatan kosong diisi dengan pegawai non-ASN, seperti di RSU AWS Samarinda, UPTD Terminal, UPTD Panti Asuhan, PPL Pertanian dan sejumlah jabatan lainnya.
"Jika jabatan ini dihentikan karena pegawai non-ASN diberhentikan, bagaimana layanan kepada masyarakat," ujar Ivan.
Gubernur Kaltim Isran Noor pertahankan honorer karena tidak ingin pengangguran bertambah. Dia bakal komunikasi dengan KemenPAN-RB dan BKN.
- 600 Honorer Terpaksa Diberhentikan, Bupati Rio Minta Maaf
- Seleksi PPPK 2024 Belum Tuntas, Kapan Pendaftaran CPNS 2025?
- DPR Apresiasi Pengangkatan Honorer jadi PPPK, Menyinggung soal Sanksi
- Jumlah PPPK Terus Bertambah, Guru Honorer dan Tendik Terkena PHK
- 5 Berita Terpopuler: Banyak Honorer Gagal Tes PPPK Tahap 2, RPP Turunan UU ASN Harus Mengakomodasi, Begini Penjelasan BKN
- Alma Lulus CPNS 2024 Mengundurkan Diri, Pak Sekda Mengurut Dada