Pertahankan Keretek dari Ancaman Kampanye Antirokok
jpnn.com - JAKARTA - Komunitas pengusaha keretek nasional berupaya mempertahankan produksi rokok keretek dalam negeri yang belakangan mulai goyah akibat kampanye antirokok. Melalui gerakan Tribute to Keretek, mereka berharap racikan rokok keretek yang sudah berkembang jadi tradisi turun temurun di tanah air tetap bertahan.
Pimpinan proyek Pesta Komunitas Tribute to Keretek, Indra G Windiaz mengatakan bahwa produksi keretek merupakan menyumbang uang yang tidak sedikit untuk negara. Ia mengklaim penerimaan pendapatan negara dari industri keretek jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan dari sektor migas.
"Tapi ironisnya, di tengah musim pemilu yang konon merupakan pesta demokrasi, ribuan buruh keretek kehilangan pekerjaan. Kampanye regulasi anti rokok yang dimulai di negara-negara maju, perlahan-lahan mulai menggoyahkan industri keretek,” kata Indra saat diskusi dan pameran Tribute to keretek di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (30/5).
Lebih ironis lagi, lanjut Indra, akhir-akhir ini kampanye anti-rokok semakin gencar. Bahkan berbagai kalangan anti-rokok secara terang-terangan berusaha sekuat tenaga dengan berbagai cara agar industri keretek dari negeri ini.
Di sisi lain, perusahaan-perusahaan multinasional bergerak cepat untuk menguasai perusahaan-perusahaan rokok Indonesia dengan mendatangkan mesin-mesin pencetak rokok untuk mengganti sentuhan tangan para buruh linting. Belum lagi perusahaan farmasi internasional yang berdiri di belakang kampanye antitembakau, kata Indra, mulai menyiapkan produk-produk terapi anti-nikotin yang siap dipasarkan demi meraup potensi keuntungan melimpah.
“31 Mei yang dicetuskan oleh WHO, merupakan bagian penting dari agenda penghancuran industri keretek. Pada hari itu sudah bisa dipastikan, kelompok anti-rokok sibuk berkampanye dengan topeng kesehatan,” ujarnya.
Atas dasar itulah, Komunitas keretek bersama 34 komunitas lainnya bersinergi dalam mewujudkan Tribute to keretek. Lewat gerakan itu mereka mendedikasikan diri terhadap keberlangsungan keretek dalam negeri. Mereka menyampaikan pesan kreatif pada kaos dan poster dipamerkan di acara tersebut.
Selain Komunitas keretek, ada Pipe and Tobacco Club Indonesia (PTCI), INSISTPress, Surah Sastra, Indie Book Corner, Komunitas Wayang Benges, Wayang Suket, Wayang Jong, Kampungan Scooter Independent (KASI), Bir Pletok Kebagusan Jaya, Komunitas Lengkung K3 dan Bogor Art Group.
JAKARTA - Komunitas pengusaha keretek nasional berupaya mempertahankan produksi rokok keretek dalam negeri yang belakangan mulai goyah akibat kampanye
- Kementan-Pupuk Indonesia Teken Kontrak Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Subsidi di 2025
- Arief Poyuono Merespons Polemik PPN 12 Persen
- Harga Emas Antam Hari Ini Naik, Jadi Sebegini Per Gram
- Demi Kemajuan Koperasi, Forkopi Menyerukan Diakhirinya Dualisme DEKOPIN
- Indef Beberkan Kondisi Ekonomi, PPN 12% Tak Realistis
- Pengamat: Prabowo Bisa Mengajukan Penundaan PPN 12 Persen dalam APBNP 2025