Pertahankan Lifting, SKK Migas Andalkan 9 Proyek
”Proyek ini yang kami harapkan bisa meningkatkan produksi gas,” kata Amien.
Dia mengakui, kegiatan hulu migas telah bergeser ke kawasan timur Indonesia, lepas pantai, daerah yang lebih remote, dan laut yang lebih dalam.
Imbasnya, kegiatan usaha migas kini lebih padat modal dan teknologi serta lebih berisiko.
Menurut mantan komisionaris KPK tersebut, migas tetap berperan dominan dalam bauran energi primer nasional.
Karena itu, dibutuhkan terobosan untuk meningkatkan produksi migas.
Salah satunya melalui kegiatan enhanced oil recovery dan eksplorasi yang masif agar reserve replacement ratio lebih tinggi.
Reformasi kebijakan juga dibutuhkan agar izin bisa lebih sederhana.
”Diperlukan pula teknologi untuk meningkatkan produksi dan menekan biaya investasi,” ungkapnya.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) meyakini produksi minyak siap jual (lifting) menurun hingga 2025.
- Konsorsium PHE, Sinopec & KUFPEC Teken Kontrak PSC Wilayah Kerja Melati, Ini Targetnya
- Pertamina Patra Niaga Raih 5 Penghargaan Keselamatan Migas 2024
- Jaga Keberlanjutan Energi Transisi, Pertamina Kembali Temukan Sumberdaya Gas di Sulawesi
- BUMN Energi Tanzania Gandeng Pertamina untuk Jajaki Peluang Baru Sektor Hulu Migas
- Inerco Sepakati Kerja Sama Pengoperasian Pabrik Pipa Seamless Pertama Asia Tenggara
- 5 Tahun ke Depan Prospek Investasi Hulu Migas di Indonesia Diprediksi Cerah