Tragedi Sriwijaya Air
Pertama dalam 15 Tahun, Kapten Afwan Pergi dengan Baju Tak Disetrika
jpnn.com, BOGOR - Pilot Sriwijaya Air SJ-182 Kapten Afwan berangkat tergesa-gesa pada Sabtu (9/1), jelang tugasnya menerbangkan pesawat yang akhirnya diketahui hilang kontak tersebut.
Keluarga mengatakan, Afwan berangkat dari rumahnya mengenakan baju yang tidak disetrika.
“Semalam istrinya cerita bahwa ini adalah kali pertama dalam 15 tahun, suaminya pergi tergesa-gesa dan tanpa disetrika bajunya,” kata keponakan Kapten Afwan, Muhammad Akbar seperti dilansir Antara, Minggu (10/1).
Sebelum berangkat, Kapten Afwan mengucapkan permintaan maaf kepada istrinya.
Setelah sampai di bandara, Kapten Afwan juga melakukan video call kepada anaknya.
“Ini hal yang tak lazim dilakukan oleh beliau. Biasanya setiap kali 'landing', Kapten Afwan selalu telpon istrinya tapi sampai waktu 'landing' ternyata tidak ada kabarnya hingga sekarang,” terang Akbar.
Keluarga berharap ada mukjizat dan mendapatkan kabar baik atas keberadaan Kapten Afwan.
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu.
Sebelum berangkat, pilot Sriwijaya Air SJ182, Kapten Afwan mengucapkan permintaan maaf kepada istrinya.
- Inisial B
- PKPU Lancar, Sriwijaya Air Optimistis Terbang Lebih Tinggi
- Satgas Covid-19 Geregetan Mendapati Sriwijaya Air Melakukan Kesalahan yang Sama Lagi
- Kemnaker Fasilitasi Pertemuan Pekerja dengan Manajemen Maskapai Garuda dan Sriwijaya Air
- Korban Sriwijaya Air SJ-182 Dapat Santunan Rp3 Miliar dari Jasa Raharja
- Kotak Hitam Sriwijaya Air SJ182 Ditemukan, Begini Respons Bang Irwan