Pertama dalam Sejarah, Presiden Terpilih Absen Deklarasi di Parlemen

Dia berjanji tetap menetap di Davao sampai pelantikan presiden tiba pada 30 Juni nanti. Karena itu, para politikus, pebisnis, dan tokoh masyarakat yang perlu berkonsultasi atau bernegosiasi dengannya terpaksa terbang ke Davao.
Pada masa transisi ini, kota yang berjarak lebih dari 900 kilometer dari ibu kota itu menjadi ramai. Banyak orang penting yang berseliweran di kota tersebut karena punya kepentingan dengan sang presiden terpilih.
Apalagi, Duterte berencana membentuk kabinetnya dari Davao. Dia juga berencana mendudukkan politisi regional di posisi menteri-menteri kunci.
Posisi menteri perencanaan perekonomian dan menteri keuangan sudah pasti menjadi milik Ernesto Pernia dan Carlos Dominguez. Selama ini Pernia lebih dikenal sebagai pengamat ekonomi dan dosen ilmu ekonomi di University of the Philippines.
Dominguez pernah menjabat menteri pertanian dalam kabinet yang lalu. Rencananya, Duterte mengumumkan komposisi lengkap kabinetnya hari ini.
Belakangan, Duterte mulai berdialog dengan perwakilan kelompok komunis dan gerilyawan muslim. Sebelum pemerintahan baru terbentuk, pengganti Noynoy itu berharap bisa mengadakan pertemuan damai dengan seluruh perwakilan kelompok masyarakat. Termasuk komunis dan gerilyawan. Dia bahkan sudah memberikan lampu hijau kepada para tokoh komunis di pengasingan untuk pulang.
Terkait dengan program kontroversialnya untuk melibas habis kriminal Filipina pada semester satu pemerintahannya, Duterte menyatakan sangat siap. Demikian juga berbagai program ekonomi untuk menunjang kebijakan warisan Noynoy.
Termasuk memangkas angka pengangguran. Di sisi lain, dia tidak siap meninggalkan Davao dan hijrah ke Kota Manila. ’’Kota mati yang disesaki permukiman kumuh,’’ ungkapnya tentang ibu kota. (afp/reuters/bbc/hep/c14/any)
MANILA - Catatan sejarah nan aneh terjadi di Filipina, Senin (30/5) kemarin. Parlemen Filipina mendeklarasikan Rodrigo Duterte sebagai presiden terpilih
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Permalukan Trump, Iran Tegaskan Ogah Berunding Langsung dengan Amerika
- Sesumbar, Donald Trump Klaim AS Lakukan Perundingan Langsung dengan Iran
- OKI Tuntut Penyelidikan Terkait Pembunuhan Pekerja Kemanusiaan di Gaza
- Demo di Akhir Pekan, Ribuan Warga Amerika Kecam Persekutuan Elon Musk & Donald Trump
- 19 Juta Jiwa Jadi Korban Gempa, Junta Myanmar Masih Sibuk Urusan Perang Saudara
- Gempa M 7,2 Melanda Lepas Pantai Papua Nugini