Pertama Datang di Pabrik Kuali Disambut Oknum TNI
Rabu, 08 Mei 2013 – 13:22 WIB

Bagas korban perbudakan pabri kuali (kedua dari kiri) memberikan keterangan kepada wartawan pada jumpa pers KontraS dan korban perbudakan di pabrik kuali di kantor KontraS Jl Borobudur No. 14 Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (8/5). Foto: Ricardo/ JPNN
JAKARTA - Kisah pekerja pabrik kuali di Tangerang, Banten penuh kepiluan. Tak hanya mendapat kekerasan, para buruh ini juga diperlakukan tidak selayaknya manusia. Perlakuan ini diurai oleh Bagas (22), salah satu buruh asal Cianjur yang selama 6 bulan menghadapi intimidasi dan kekerasan. Berbekal izin orang tua, Bagas akhirnya mendatangi pabrik kuali itu. Ia mengaku tak menyangka ketika datang, langsung disambut oleh sejumlah mandor pabrik dan oknum TNI. Bersama rekan-rekannya, Bagas dibawa ke mess khusus untuk pekerja.
Pemuda bertubuh kurus dan berkulit sawo matang ini, tampaknya menyesal mengikuti ajakan rekannya, Dede 6 bulan lalu untuk datang di pabrik CV Cahaya Logam tempat menempa kuali. Ia mengikuti ajakan Dede karena janji akan diberikan penghidupan yang layak.
"Waktu datang saya sama Dede dan satu orang lagi namanya Taufik. Mereka bilang sana kerja enak, makan enak. Jadi saya ikut. Tapi mereka itu tidak kerja di sana," ujar Bagas terbata-bata menceritakan kisahnya di kantor KontraS, Jakarta Pusat, Rabu (8/5).
Baca Juga:
JAKARTA - Kisah pekerja pabrik kuali di Tangerang, Banten penuh kepiluan. Tak hanya mendapat kekerasan, para buruh ini juga diperlakukan tidak selayaknya
BERITA TERKAIT
- Gandeng Komdigi, Mentrans Iftitah Ingin Transformasi Transmigrasi Optimal
- Keluarga Gamma Rizkynata: Hukuman Aipda Robig Harus Maksimal, Jangan Dikurangi!
- RUU Penyelenggaraan Haji dan Umrah Perlu Partisipasi Publik demi Tata Kelola yang Adil
- Ahmad Luthfi: Jawa Tengah Siap Sambut Kedatangan Pemudik Lebaran 2025
- Warga Kampung Bayam yang Menempati Rusun Harus Bayar Rp 1,7 Juta per Bulan
- Tim BTB Gelar Aksi Resik Masjid Pascabanjir di Jatinegara