Pertama di Asia, Platform Musik Netra Ingin Musisi Sejahtera, Ada Dewa Budjana

Pertama di Asia, Platform Musik Netra Ingin Musisi Sejahtera, Ada Dewa Budjana
CEO Netra Setiawan Winarto (memegang mikrofon). Foto dokumentasi Netra

jpnn.com, JAKARTA SELATAN - Ekonomi kreatif sempat terpuruk akibat hantaman pandemi Covid-19 berkepanjangan.

Banyak seniman musik bukan hanya di Indonesia, tetapi juga dunia mengaku kesulitan perekonomiannya akibat konser dan live show yang sangat dibatasi.

"Musisi hidupnya pas-pasan, tidak sejahtera, itu tentunya menyedihkan, masih membekas di ingatan musisi jazz internasional Bobby Chen main di lobi hotel, ini belum lagi masalah royalti yang enggak jelas, industri musik menderita," kata Setiawan Winarto, CEO Netra, platform Non-Fungible Token (NFT) lokal dalam jumpa pers secara daring dan luring Jumat (4/3).

Atas dasar itulah, Netra, hadir menawarkan solusi untuk masalah-masalah tersebut.

Netra merupakan platform royalty-sharing NFT musik yang memanfaatkan teknologi blockchain pertama di Asia.

Para musisi lokal maupun internasional bisa menawarkan kepemilikan dan hak royalti atas karya musik mereka dalam bentuk aset digital NFT kepada para penggemarnya.

"Kami ingin para musisi sejahtera," kata Setiawan.

Dia mencontohkan, musisi legendaris seperti Andra Ramadhan, Dewa Budjana, Indra Lesmana, dan masih banyak lagi telah berkolaborasi dengan Netra untuk membuat dan mendistribusikan NFT yang dilengkapi keuntungan eksklusif.

Tiga musisi legendaris salah satunya Dewa Budjana bergabung dengan Netra, platform musik pertama di Asia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News