Pertama Kali Sejak Juni 2020 Impor Naik 14,86 Persen, Ini Sebabnya...
jpnn.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, nilai impor Indonesia pada Februari 2021 sebesar USD 13,26 miliar atau naik 14,86 persen dibandingkan periode yang sama pada 2020.
Kepala BPS Suhatiyanto menyebut, hal itu merupakan kenaikan pertama sejak Juni 2019, di mana impor hanya mengalami kenaikan 2,02 persen.
“Pada Februari 2021 ini untuk pertama kalinya setelah sekian bulan mengalami pertumbuhan negatif, impor kita naik 14,86 persen,” kata Kepala BPS suhariyanto saat menggelar konferensi pers secara virtual di Jakarta, Senin (15/3).
Suhariyanto memaparkan, jika dibandingkan Januari 2021 atau secara bulan ke bulan, terjadi penurunan tipis pada impor Februari 2021 yakni 0,49 persen.
Penurunan impor tersebut lebih disebabkan karena adanya penurunan impor migas yang cukup dalam, yakni 15,59 persen. Sementara impor nonmigas masih tumbuh 1,54 persen.
Kendati demikian dari kenaikan impor 14,86 persen year on year (yoy), impor nonmigas naik 22,03 persen dan impor migasnya turun 25,37 persen.
“Untuk migas ini yang mengalami penurunan adalah nilai impor minyak mentah sebesar 62,3 persen. Kemudian impor hasil minyaknya juga turun 18,75 persen, namun impor gasnya masih mengalami kenaikan,” papar Suhariyanto.
Menurut data BPS, kata dia, impor barang modal pada Februari 2021 mulai bergerak naik hingga 9,08 persen (mom) dan 17,68 persen (yoy). Adapun barang yang mengalami peningkatan impor adalah mesin dan peralatan elektrik sebesar 172,8 juta.
BPS sebut pertama kali sejak Juni 2020 impor naik hingga dua digit dan didominasi bahan baku. Simak selengkapnya.
- BPS Optimistis Pasar Otomotif Indonesia Pada 2025 Masih Bisa Bertumbuh
- Bidik Ekspor ke AS, SIG Segera Rampungkan Dermaga & Fasilitas Produksi di Pabrik Tuban
- Sukses Hilirisasi Kemiri, BUMDes Ngada Siap Ekspor
- Cadangan Beras Pemerintah Aman, Tak Perlu Impor
- Anak Buah Prabowo Yakin 2025 Indonesia Bebas dari Impor
- Bea Cukai Resmikan Pemberlakuan 10 Alat Pemindai Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok