Pertama Periksa, Dokter Bilang Sakit Dicubit Setan
Senin, 17 Desember 2012 – 10:50 WIB
![Pertama Periksa, Dokter Bilang Sakit Dicubit Setan](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/watermark/20121217_105618/105618_911263_boks_hilmi_besar.jpg)
TETAP KUAT: Marisza Cardoba (kanan duduk) saat sosialisasi di studio radio di Jakarta tentang penyakit ITP yang dia derita sejak umur 5 tahun sampai sekarang. (Marisza for Jawa Pos)
Sejak usia 5 tahun, Yuta Marissa Kardoba mengidap idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP) atau kelainan trombosit. Dia pernah koma karena penyakit tersebut. Di luar dirinya juga banyak orang bernasib sama. Sementara informasi tentang penyakit itu sangat minim. Melalui yayasan yang didirikannya, Marissa ingin membantu sesama penderita ITP.
M HILMI SETIAWAN, Jakarta
I LOVE you Mom, cepet sembuh ya" Don"t ever leave me. Momom nggak boleh masuk rumah tanah (mati). Shayna selalu berdoa untuk Momom. I want to see you smile, Mom".
Begitulah doa Shayna Alethea El Farveisa, 3, ketika ibundanya, Marissa, koma selama tiga hari pada Mei lalu. Kondisi Marissa yang menderita ITP (idiopathic thrombocytopenic purpura atau kelainan jumlah keping darah/trombosit yang berkaitan dengan sistem pertahanan tubuh) sejak umur lima tahun, waktu itu benar-benar drop. Gejala yang biasanya hanya memar-memar di sekujur tubuh semakin parah hingga mimisan berkali-kali.
Sejak usia 5 tahun, Yuta Marissa Kardoba mengidap idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP) atau kelainan trombosit. Dia pernah koma karena penyakit
BERITA TERKAIT
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah