Pertama Periksa, Dokter Bilang Sakit Dicubit Setan
Senin, 17 Desember 2012 – 10:50 WIB
Dengan kondisi itu, Marisza bertambah yakin bahwa yayasan yang dirintisnya akan sangat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia. Selain itu, dokter-dokter ternyata juga banyak yang belum tahu soal kelainan imunitas yang diidapnya itu. Marisza yakin para dokter umum yang berdinas di tingkat puskesmas belum bisa mendiagnosis ITP secara akurat.
Minimnya informasi tentang ITP untuk para dokter dirasakan Marisza sendiri. Dia menceritakan pengalamannya ketika pertama menderita ITP saat berumur lima tahun. Saat itu di sekujur tubuhnya dipenuhi memar-memar hitam kebiruan seukuran bola pingpong.
Ketika muncul gejala awal tadi, anak pasangan Tito Kardoba dan Tuti Kardoba itu dibawa ke dokter umum. "Saat itu saya disebut terkena penyakit dicubit setan dan kekurangan vitamin C saja," kata Marisza.
Tetapi, setelah diobati, kondisi anak pertama dua bersaudara itu tidak membaik. Kian hari kondisinya malah menurun. Akhirnya, Marisza oleh keluarga dibawa ke hematolog (dokter spesialis yang mendalami penyakit dan kelainan darah). Setelah darah di sumsum tulang belakangnya diperiksa, ternyata baru ketahuan Marisza menderita ITP.
Sejak usia 5 tahun, Yuta Marissa Kardoba mengidap idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP) atau kelainan trombosit. Dia pernah koma karena penyakit
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408