Pertama Periksa, Dokter Bilang Sakit Dicubit Setan

Pertama Periksa, Dokter Bilang Sakit Dicubit Setan
TETAP KUAT: Marisza Cardoba (kanan duduk) saat sosialisasi di studio radio di Jakarta tentang penyakit ITP yang dia derita sejak umur 5 tahun sampai sekarang. (Marisza for Jawa Pos)
Marisza tergolong penderita ITP kronis. Pada orang normal, jumlah trombosit 150 ribu hingga 450 ribu keping/mm kubik darah. Sedangkan, trombosit Marisza hanya 8.000 keping/mm kubik darah. Rata-rata penderita ITP memang memiliki jumlah trombosit yang sangat rendah. Sebab, kelainan sistem imunitas telah menghancurkan produksi trombosit dalam tubuh. ITP yang dulu disebut idiopatic thrombocytopenic purpura, dikenal juga dengan sebutan immune thrombocytopenic purpura.

 

"Kemungkinan pada orang normal sudah tidak sadarkan diri dengan jumlah trombosit seperti saya ini," kata penyuka salad dan yoghurt tersebut. Dia yakin tubuhnya sudah mulai berevolusi sehingga bisa menoleransi jumlah trombosit yang superminim itu.

 

Meskipun toleran dengan kelainan jumlah trombosit, Marisza mengaku, gejala-gejala ITP masih sering muncul. Yakni, memar-memar ketika dia sangat capek. Dia lantas menunjukkan memar di bagian lututnya.

 

Marisza menuturkan, pada perempuan normal, gejala memar-memar seperti penderita ITP itu juga bisa muncul. Tetapi, pada orang normal, biasanya gejala tersebut hilang sebelum sebulan. Khusus untuk penderita ITP, memar-memar itu baru hilang setelah sebulan, bahkan dua bulan.

 

Sejak usia 5 tahun, Yuta Marissa Kardoba mengidap idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP) atau kelainan trombosit. Dia pernah koma karena penyakit

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News