Pertamax Bisa Disubsidi
Senin, 07 Maret 2011 – 15:34 WIB
‘’Tidak ada yang memberikan ketentuan bahwa pertamax tidak bisa disubsidi. Karena kalau tidak, nanti orang pindah ke premium. Misalkan sekarang harganya Rp 9.000, maka perlu dijaga ke Rp8.000. Subsidi Rp 1.000 dikali 6 juta KL, jadi perlu sekitar Rp 600 miliar,’’ kata mantan Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementrian Keuangan ini.
Kepala BPH Migas Tubagus Haryono mengakui terjadi peningkatan konsumsi Pertamax di 2011. Pada Februari 2011, konsumsi BBM non subsidi ini mencapai 1,8 juta KL. Namun kelebihan kuota tersebut, masih diwaspadai BPH Migas, bilamana terjadi karena adanya kebocoran.
‘’Saya belum tahu elastisitasnya berapa tapi memang ada peralihan (dari premium ke Pertamax). Soal segala kemungkinan, bisa saja. Untuk itu BPH Migas kerjasama dengan penegak hukum dan Polri,’’ kata Tubagus.
Namun BPH Migas masih belum ada rencana untuk menambah kuota BBM subsidi hingga akhir tahun. Dalam APBN 2011, kuota BBM subsidi ditarget 38,5 juta KL. Untuk jenis premium, realisasi pemakaian sudah melebihi kuota yakni dari kouta 1,7 juta KL namun sudah terealisasi 1,8 juta KL. Rinciannya, premium 1,82 juta KL, minyak tanah 149 ribu KL, dan solar 1,02 juta KL.
JAKARTA — Untuk mengurangi ketergantungan pada penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis premium, masyarakat yang mampu diharapkan
BERITA TERKAIT
- Kunker ke China, Dirut PTPN III Bahas Kerja Sama Strategis & Ekspansi Investasi di KEK Sei Mangkei
- Permudah Transaksi Logam Mulia, I Love Emas Resmi Hadir di Depok
- Selamat, Pertamina Raih Penghargaan Internasional Bidang Investor Relations
- Diaspora Loan BNI Bantu Pemilik Bakso Ini Kembangkan Bisnis di Seoul
- Gandeng 30 UMKM Binaan, DMI Gelar Festival Rumah Wirausaha Masjid
- 20 Unit Bus Listrik CKD Pertama dari VKTR & Karoseri Laksana Resmi Beroperasi, Layani Rute Ini