Pertamina Geothermal Energy Dukung Net Zero Emission 2,6 Juta Ton CO2 Per Tahun

UNFCCC sendiri merupakan sebuah perjanjian lingkungan yang ditandatangani oleh negara-ngeara yang tergabung di PBB.
Perjanjian yang ditandatangani pada tahun 1992 lalu ini memiliki tujuan untuk mengontrol tingkat emisi gas rumah kaca di atmosfer sampai tingkat yang mampu mencegah campur tangan manusia dengan sistem iklim.
Langkah pengurangan emisi karbon ini juga tercermin dari setidaknya 7 (tujuh) Proyek Carbon Credit PGE yang dimulai sejak 2010. Adapun ke-7 proyek tersebut terdiri dari Proyek Clean Development Mechanism (CDM), Verified Carbon Standard (VCS) dan Gold Standard sebagai premium label Proyek CDM.
Potensi Ekonomi Carbon Credit
Selain berdampak positif bagi lingkungan, pengelolaan carbon yang tepat juga dapat memberikan potensi ekonomi.
Meskipun saat ini terdapat tantangan penurunan harga jual carbon credit yang signifikan pasca berakhirnya protokol Kyoto, dengan meningkatnya tingkat kepedulian negara-negara di dunia terhadap pemanfaatan energi bersih dan pengurangan emisi karbon, PGE berharap pasar CDM bisa lebih baik dan lebih stabil pada tahun-tahun mendatang.
Saat ini terdapat lima proyek carbon credit di PT Pertamina Geothermal Energy berjenis Clean Development Mechanism Gold Standard (CDM-GS) yaitu Kamojang Unit 5, Karaha Unit 1, Lumut Balai Unit 1&2, Lumut Balai Unit 3&4, dan Ulubelu Unit 3&4.
Pertamina mendukung komitmen pemerintah Indonesia untuk menargetkan pengurangan emisi karbon sebesar 39 persen pada 2030.
- PertaLife Insurance Bukukan Premi Rp 1,25 Triliun, Kinerja Terbaik Sepanjang Sejarah
- Pertamina Fasilitasi Sertifikasi Ribuan UMKM Rumah BUMN Selama Januari-Maret 2025
- Pinang Jordan Thompson, Jakarta Pertamina Enduro Pasang Target Gelar di Proliga 2025
- Hyundai Akan Bangun Stasiun Pengisian Hidrogen di Indonesia, Siap Beroperasi 2027
- Pertamina Gandeng Hyundai Motor Group & Pemprov Jabar Kembangkan Proyek W2H di Bandung
- Pertamina Memperkuat Pengembangan Program Hutan Lestari untuk Target NZE 2060