Pertamina Beli Gas Cair Dari Texas
Pertumbuhan tersebut didorong ketersediaan infrastruktur. Khususnya, pipa transmisi dan distribusi gas, juga terminal regasifikasi.
"Oleh karena itu, Pertamina secara bertahap perlu melakukan perubahan orientasi bisnis LNG/gasnya. Yakni, memenuhi kebutuhan domestik. Itu dilakukan dengan tetap menjaga volume ekspor yang sudah terkontrak," jelasnya.
Dia menegaskan, semua ini juga untuk menjamin proyeksi neraca gas Pertamina hingga 10 tahun mendatang yang masih diselimuti defisit suplai gas. 2015 saja, defisit pasokan diperkirakan mencapai 837 juta standar kaki kubik perhari"(mmscfd).
"Yang jelas, proyeksi sudah mengatakan adanya defisit gas. Hal itulah yang kami coba penuhi dengan kontrak impor gas," jelasnya.
Namun Hari menjamin langkah itu tak akan mempengaruhi agenda pemanfaatan gas nasional. Menurutnya, pihaknya sudah merancang portofolio gas impor cukup fleksibel. Sehingga, gas tersebut bisa dialihkan ke negara lain.
"Kalau tingkat produksi cukup ternyata cukup dan impor tidak perlu dilakukan, kami bisa menjual lagi gas impor kami. Atau mengalihkannya ke negara lain. Kontrak impor kami itu jangka panjangdan punya fleksibiltas yang cukup. Intinya, mau impor atau produksi nasional yang pentig rakyat bisa menikmati gas dengan harga yang terjangkau," ungkapnya. (bil/agm)
JAKARTA - Pertamina terus mendorong penambahan pasokan minyak dan gas bumi (migas) bagi masyarakat Indonesia. Kali ini, BUMN tersebut menambah pasokan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ruas Falah Dukung MIND ID Mengakselerasi Pembangunan SGAR Mempawah Fase II
- Toshiba Berbagi Tips Menjaga Kebersihan Dispenser
- Gelar Operasi Gempur II, Bea Cukai Ajak Masyarakat Berantas Rokok Ilegal
- Pegadaian 123 Go! Bersiap Meluas dengan Bank Emas
- Kadin Luncurkan White Paper, Strategi Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi 8%
- Hasil Uji Lab Lemigas Menyatakan Kualitas Pertamax Memenuhi Spesifikasi Dirjen Migas